Resident Evil ~Tragedi Desa Makoba~ Drama Suara Bagian 3

 MALAM KETIGA

Warga Desa






Terjemahan Indonesia oleh Muhammad Khairul Septian


Terdengar kaca pecah. Seorang pria menjerit dan keluar dari ruangan.

Wanita: Sayang! Tunggu!

Wanita itu mengejar pria yang menggila itu, meninggalkan Toby dan Lorraine sendirian.

Toby: Kakak...

Lorraine: Kita akan baik-baik saja, Toby.

Toby: Ayah bertingkah aneh. Dia menakutkan.

Lorraine: Dia hanya sedang jengkel. Ayah akan kembali lagi seperti semula.

Toby: Sungguh?

Lorraine: Ya... aku yakin.

Adegan berganti. Pintu kayu yang besar terbuka, dan seseorang masuk ke dalam.

Pria: Kau terluka?

Jill: Di mana kita?

Pria: Di gereja. Aku Pendeta Harvey Simmons.

Jill tiba-tiba bergerenyit kesakitan dari lukanya.

Simmons: Sebaiknya jangan memaksakan dirimu dulu. Aku sudah menghentikannya dengan obatku.

Jill: Jam berapa sekarang?

Simmons: Ah, baru saja menyentuh pukul 7 malam.

Jill: Aku harus mengontak timku. Monster apa itu?

Simmons: Tak apa. Aku sudah membunuhnya.

Jill: Jadi, apakah kau yang membantuku saat itu?

Simmons: Makhluk itu bukan lagi bagian dari kita. Tuhan... semoga dia mengampuniku.

jill: Tunggu... itu... sebelum aku datang ke sini, seorang pengemudi kehilangan kendali truknya mengatakan padaku untuk jangan pergi ke Desa Makoba. Katanya, terkutuk. Apakah itu yang dia maksud?

Seseorang mengetuk pintu.

Pria: Edward Derby mabuk. Dia selalu berbicara tak jelas.

Simmons: Wilson! Ah... ini adalah Wilson, seorang warga yang membantu tugas gereja ini.

Wilson: Tubuh Edward sudah ditempatkan di kamar mayat. Besok, Pak Kades akan melakukan pemakamannya bersama dengan polisi itu. Aku penasaran apakah ada orang lain lagi yang mati.

Jill: Itu benar. Aku harus menelepon!

Wilson: Telepon? *Tertawa*

Jill: Huh?

Simmons: Hmm. Tidak ada telepon di gereja ini.

Jill: Apa?

Simmons: Itu... dan kau harus melupakan mengenai apa yang kau lihat tadi.

Jill: Huh...

Wilson: Engkau sangat lamban, Pendeta Yang Mulia! Para warga lain sudah tahu kalau kakak ini sudah melihat makluk itu.

Jill: Apa yang kalian maksud?

Simmons: Hanya itu yang bisa kukatakan. Karena kau sudah melihatnya, kau tidak boleh keluar dari desa ini.

Jill: Apa-apaan?

Adegan berganti. Pintu terdengar terbuka.

Lorraine: Ibu! Bagaimana keadaan Ayah?

Ibu: Lorraine! Toby! Maafkan Ibu. Ibu selalu sangat penakut.

Toby: Tak apa, Bu. Tuhan pasti akan membantu kita di situasi ini.

Ibu: Tuhan?!

Toby: Ya. Seperti yang selalu Ayah katakan. Saint Havohej, Tuhan akan...

Sang Ibu menampar Toby sebelum ia selesai berbicara.

Ibu: Nama itu jangan sampai terucap dari mulutmu!

Lorraine: Ibu!

Ibu: Maafkan Ibu. Ibu menyakitimu?

Toby: Tidak. Tak apa, Bu.

Lorraine: Ibu...

Seekor serigala terdengar melolong di luar. Adegan berganti.

Wilson: Tak ada gunanya, kak. Kami bilang kau tidak diperbolehkan keluar dari desa ini.

Jill: Tak mungkin!

Simmons: Tak usah terburu-buru. Aku akan coba berbicara pada warga. Serahkan padaku.

Mereka bertiga terdengar berjalan ke jembatan desa.

Jill: Jembatannya...

Simmons: Apa yang terjadi? Jembatannya hancur!

Wilson: Para warga tentunya menjebakmu di sini.

Jill: Mereka sampai sejauh itu?

Piano bermain. Adegan berlanjut dan Jill lanjut berjalan bersama Simmons dan Wilson.

Jill: Pasti ada jalan tersembunyi! Jembatan itu tak mungkin satu-satunya jalan keluar.

Wilson: Atau... mungkin pergi ke Pegunungan Arklay dan menuju Raccoon Forest. *Tertawa jahat*

Jill: Apa kalian berdua berada di sisi warga-warga itu?

Wilson: Hmm... *tertawa*

Simmons: Aku...

Jill: Pendeta Yang Mulia, beritahu padaku. Kau tahu rahasia dari desa ini, kan?

Simmons: Ya. Tetapi, aku tak bisa beritahu padamu saat ini. Demi dirimu.

Jill: Sungguh?

Simmons: Untuk mengetahui kebenarannya, aku juga selama ini terjebak di desa ini.

Jill: Huh...

Kepala Desa: Kau tidak diizinkan meninggalkan desa ini. Setidaknya sampai Festival Saint Havohej dilaksanakan tanpa ada masalah.

Jill: Huh? Festival Saint Havohej?

Simmons: Pak Kades, dia tidak tahu apa-apa soal itu. Kenapa tidak serahkan saja padaku?

Kepala Desa: Itu bukanlah pilihan, Yang Mulia Pendeta Simmons. Ini adalah sesuatu yang seluruh desa harus pikirkan... untuk menghindari terulangnya kegagalan 70 tahun lalu.

Simmons: Jadi, kalau begitu...

Para warga menyiapkan senjata api mereka.

Kepala Desa: Sekarang. Kemarilah.

Simmons: *Berbisik pada Jill* Sebaiknya jangan membantah perintah mereka.

Jill: *Berbisik balik* Tapi...

Kepala Desa: Sekarang!

Jill: Aku mengerti.

Kepala Desa: Baiklah.

Tiba-tiba sebuah rintihan zombi terdengar, dan para warga mulai panik.

Warga 1: Oh tidak! Regan telah berubah!

Tembakan terdengar. Seseorang digigit oleh zombi.

Warga 2: Oh tidak! Lorenzo juga!

Kepanikan terdengar di desa. Senjata api ditembakkan.

Warga 2: Apa-apaan!

Jill: Oh tidak!

Semakin banyak tembakan. Sebuah zombi menerkam Jill, dan dia menjerit. Adegan berganti.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[SmilyMADman] Love & Pop Special Content

[SmilyMADman] Project ARMS Episode 01-05 Subtitle Indonesia

Resident Evil 4 - Incubate Book Terjemahan Indonesia