Resident Evil ~Tragedi Desa Makoba~ Drama Suara Bagian 2

 MALAM KEDUA

Di Pemakaman Desa

Terjemahan Indonesia oleh Muhammad Khairul Septian

Pendeta: Bapa kami, yang berada di Sorga... Jonathan Peasley. Arthur Manlo. George Bennett. Semoga mereka beristirahat dengan tenang. Amen.

Pria: Oi... Gawat!

Pendeta: Pak Regan. Ini sedang di tengah pemakaman.

Regan: Saya tahu, Yang Terhormat. Seorang wanita muda asing mendatangi desa.

Kepala Desa: Apa yang kau bicarakan, Regan?!

Regan: Satu orang tak dikenal muncul di desa ini, Pak Kades.

Warga 1: Kenapa sekarang?

Warga 2: Tak mungkin! Kita harus memeriksanya.

Para warga desa saling berbicara dalam keterkejutan.

Regan: Pak Kades, apa yang harus kita lakukan?

Para warga desa saling berbicara sendiri mengetahui situasi yang terjadi. Musik menyeramkan bermain. Adegan berganti kembali pada Jill, Toby, dan kakaknya.

Jill: Hei, jangan berwajah ketakutan begitu. Yang ingin kulakukan hanya sedikit pertanyaan.

Toby: Kakak...

Kakak: Tidak, Toby.

Pintu terbuka.

Ibu: Lorraine, Toby, masuk ke dalam! Toby, masuk!

Anak-anak itu berlari kembali ke rumah mereka.

Jill: Tunggu! Kenapa tak ada yang mau berbicara padaku?

Bel gereja berbunyi dan langkah kaki terdengar mendekati Jill.

Warga 1: Kau... siapa kau?

Jill: Aku bukan orang mencurigakan. Aku Jill Valentine dari Raccoon City. Di jalan raya, aku...

Warga 2: Seorang polisi...

Warga 1: Ngapain polisi datang ke sini?

Jill: Aku datang bukan untuk menginvestigasi. Aku terkena kecelakaan di jalan raya, jadi aku ingin meminjam telepon. Itu, dan pengemudi yang meninggal dalam kecelakaan mungkin berasal dari desa ini. Ada yang bisa konfirmasi...?

Warga 2: Kalau telepon yang kau butuhkan, itu ada di pos polisi di sana. Ke kirimu.

Jill: Pos polisi? Terimakasih.

Para warga tiba-tiba mulai berjalan menjauh.

Jill: Hei! tunggu! Terserah.

Jill mulai berjalan sambil mendengarkan pekikan burung-burung gagak.

Jill: Suara yang mengganggu.

Jill lanjut berjalan sampai akhirnya menemukan pos polisi.

Jill: Di sini?

Dia mengetuk. 

Jill: Uh... uh, aku ingin meminjam telepon. Boleh?

Dia melihat seseorang dari kejauhan. Orang itu membuat suara gemeretak.

JillL Hei! Kau seorang polisi juga? Hei! Aku ingin menanyakan sesuatu. Bolehkah datang kemari?

Orang itu tak merespon.

Jill: Uh, baiklah. Aku akan menggunakannya sendiri.

Dia menemukan teleponnya.

Jill: Telepon putar? Tidak aneh.

Jill memasukkan angka. Teleponnya berdering dan seseorang menjawab.

Jill: Halo! Ini Jill. Tolong sambungkan aku dengan Kapten Wesker. Halo? Huh! Apa?! Orang ini menggigit kabel teleponnya!

Zombinya merintih dan Jill menjerit.

Jill: Makhluk apa ini? Bukan hanya wajahnya. Tapi seluruh badannya juga membusuk.

Jill mencoba menembak zombinya tiga kali.

Jill: Tidak berguna!

Dia menembak sekali lagi, dan zombi itu jatuh ke tanah. Jill terengah-engah.

Jill: Makhluk apa itu? Lelucon macam apa ini? Tenanglah, Jill Valentine. Tenanglah. Ingat hal-hal dasar. Pertama, pahami situasi. Benar! Aku harus menyelidikinya.

Jill memeriksa tubuhnya dan menemukan kartu pengenal.

Jill: Robert Blakerson. 34 tahun. Bekerja di Desa Makoba selama 8 tahun. Tak memiliki rekan. Apa tak ada petunjuk lain lagi?

Jill melanjutkan pemeriksaannya. Dia mendengar zombinya bangkit kembali, ia menjerit dan menyiapkan senjatanya.

Jill: Tidak bisa mati?!

Zombi itu menggigit Jill. Dia hampir terbunuh, tapi zombie itu ditembak oleh pria lain.

Pria: Tenanglah. Sudah tak apa.

Jill: Siapa kau?

Pria: Bertahanlah! Bertahanlah!

Musik menyeramkan bermain...

~Bagian Ketiga~