Fate: Lost Einherjar - Aslaug of the Aurora Prologue Terjemahan Indonesia

Fate: Lost Einherjar - Aslaug Borealis: Prolog







Fate:Lost Einherjar - Aslaug Borealis (フェイト:ロストエインヘリャル - 極光のアスラウグ) adalah serial light novel yang ditulis oleh Hikaru Sakurai dan diilutrasikan oleh Shirow Miwa.

Fate: Lost Einherjar mengambil latar 10 tahun setelah peristiwa yang terjadi di akhir Fate/Apocyrpha. Di kota Oslo, Norwegia. Subspecies Holy Grail War Ganda.

Fate: Lost Einherjar pertama diumumkan pada sebuah cuitan yang memasarkan majalah TYPE-MOON Ace Volume 14. Prolog dari novel ini dimasukkan ke dalam majalah tersebut. Sementara novelnya sendiri akan mulai diterbitkan di Jepang pada Oktober 2022.

Berikut adalah terjemahan Indonesia dari prolog novelnya:

Terima kasih kepada PhoenixRising untuk terjemahan Inggrisnya.
Terjemahan Indonesia oleh Muhammad Khairul Septian.

---------------




Perang Cawan Suci Subspesies

Pertemuan di antara dua Roh Pahlawan sebagai perawalan--------

Runtunan kisah mulai berjalan.





Lagu "Walking in Starlight" yang dibawakan oleh 220Volt berputar di telinganya.

Performanya sangat kuat, dan menimbulkan pertanyaan apakah para pemraktisi sihir Seiðr yang berada di baliknya.

Pria itu menggoyang tubuhnya dengan senang saat mendengarkan ritme heavy metal Skandinavia itu yang menggema melewati earphone nirkabelnya yang terhubung pada iPod Nano terbaru.

Tinggi badannya sekitar dua meter.

Tas gitar yang menggantung di bahunya terlihat kecil. Dia adalah pria yang tinggi, kekar, berotot, dan kuat.

Terdapat bekas luka di dahinya dan tato perang berwarna hitam di sekitar matanya. Rambut berwarna besinya yang dipotong pendek terlihat gagah pada dirinya.

 

Ibukota dari Norwegia, Oslo. Di toko buku Ark dekat bangunan Parlemen Nasional. Meskipun berada di dalam ruangan dan meskipun berada di Skandinavia di bulan Februari ini, di mana suhu umum minimum dapat mencapai minus lima derajat Celcius, pria itu cuma mengenakan jaket kulit di atas kulit telanjangnya dan membuka bagian dadanya lebar-lebar seolah memamerkannya.

Tetapi, itu sama sekali tidak membuat orang-orang lain yang melihatnya merasa kalau dia tak merasakan sedikitpun kedinginan.

Itu membuat mereka beranggapan bahwa suhu dingin tak bisa menyakitinya.

Pria itu masih terus bergoyang sambil menelusuri buku panduan turis Skandinavia di pojok toko buku.

Seorang anak kecil menengadahkan kepalanya untuk melihat pria itu. Dia membuka lebar mulutnya sambil masih menggenggam tangan ibunya yang kebingungan apakah dia akan mengambil majalah memasak yang berada di sebelah majalah perawatan anak dan pesanan pos yang telah dia pilih, yang kemudian juga menengadahkan kepalanya kepada tubuh besar pria itu selama dua detik. Tiga detik. Pada detik keempat, anak itu melihat buku gambar seorang anak lelaki yang memakai helm besi bertanduk, dan di detik kelima, berkata.

"Paman, apakah kau seorang Viking?"

"Jadi kau bisa mengetahuinya?" pria itu memberikan senyuman lebar.

Caranya menunjukkan gigi putihnya memberikan kesan kelembutan yang tidak biasa. Ibu muda itu melihat ke putranya setelah menyadari suara putranya itu, dan setelah itu, dia melihat pria itu dengan kekaguman untuk beberapa saat, dan kemudian menenangkan dirinya dan mengendalikan dirinya lalu berkata, "Oh, maafkan kekasaran anakku," Ibu itu kemudian melihat ke lengan pria itu yang sama tebalnya dengan pinggangnya dan berkata, "Apakah kau seorang atlet? Atau seorang penyanyi heavy metal?"

"Haha. Bukankah anak itu sudah mengatakannya?"

Menunduk dengan matanya yang berwarna sama seperti Fiord yang merefleksikan balik cahaya matahari, dia berkata,

"Ahh, aku adalah seorang Viking."

 

 

 

Dia tidak bisa mencari yang sejenisnya.

Bukan soal heavy metal dan juga bukan soal tato perang yang berada di sekitar matanya.

Tiada maksud apa-apa dari kulitnya yang dipamerkan dan memang begitulah adanya.

‘―――Pasti semua orang di sini adalah manusia biasa.’

Meninggalkan toko buku, pria itu memiringkan kepalanya dalam bingung sambil berjalan ke jalan utama yang kurang ramai. Dia tidak merasakan semacam kekuatan pada orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya.

Pria dan wanita, anak kecil dan remaja, yang dewasa dan lansia, semuanya sama saja. Dia tak merasakan kekuatan untuk dirampas, dimiliki, dan dilahap. Sama sekali tak ada kekuatan liar untuk bertarung, untuk membunuh, untuk bertahan di segala macam lingkungan. Terlalu lemah, jika tak sepenuhnya nihil. Mungkin mereka adalah petani dan nelayan yang tak punya senjata. Terlebih lagi, setiap dari mereka punya corak kulit kemerahan.

Begitu juga dengan Ibu dan anak yang ditemuinya barusan. Lembut, penuh celah, dan bahkan dengan mudahnya bisa tersenyum pada orang asing.

Kota modern yang bernama Oslo. Jika ini sungguh kota yang penuh dengan petani dan nelayan tanpa kebuasan, maka ini akan sedikit menyusahkan bagi dirinya. Atau begitulah yang dipikirnya.

Pikiran itu berubah menjadi keyakinan saat dia menemui seorang polisi yang berdiri di seberang jalan.

‘―――Oh apa ini. Senjata mereka sangat kecil. Aku tak punya niat membunuh dirimu, jadi ada apa ini?’

Ketenangan adalah kebijakan dan dipenuhi oleh lubang adalah tanda kelimpahan. Tetapi, itu saja sudah berbahaya di saat sejenisnya muncul.

Yang artinya――― "Ada yang tak beres."

Dia menghentikan langkahnya. Ada sesuatu yang terasa seperti sengatan listrik di dadanya. Oh, sudah pasti itu adalah sesama jenisnya. Mungkin sedikit berbeda dari yang seharusnya, tapi cukup mendekati. Dia dapat merasakan aliran energi magisnya.

"Kau punya insting yang baik."

Dengan suara pendatang asing itu, pria itu menghindar. Dengan mudah ia berlari di kota Oslo tanpa keraguan, memasuki gang sepi dan mengambil napas. Karena kesunyian yang tak biasa dari hiruk-pikuknya kota, suara yang berasal dari earphone-nya menjadi sangat besar. Tidak buruk. Sesuatu yang disebut heavy metal ini membuatnya menggebu-gebu. Merasakan itu, pria itu menolak untuk menaikkan sudut mulutnya. 

Siapa yang mengatakan padanya bahwa, "Menjilati bibirmu di depan mangsa adalah sikap kelas menengah"?

 

 

 

Dia mematikan iPod nanonya dan mencabut earphone-nya.

Di saat yang sama, sesuatu menumbuk matanya―――

Tepat setelah sebuah Sedan Jepang melewati gang itu, tampaknya.

Itu adalah makhluk yang aneh.

Penampakan humanoid yang terbungkus dalam bayangan. Rambutnya yang sangat panjang tampak menyentuh tanah.

Penampakan itu yang tampaknya memiliki tinggi tiga meter yang melampaui tubuh kekar dari pria berambut perak itu, memakai angin sebagai pakaiannya. Seolah-olah angin kuat dilepaskan sebagai semacam tabir. Tekanan atmosfernya menghempas pria itu. Tapi pria itu kelihatan tak peduli karena itu tak cukup untuk menggetarkan kakinya dan berkata,

"Wah, itu sungguh menyegarkan."

Sambil mencoba memanggil musuhnya yang tak dikenal.

Itu adalah monster Slavik yang baru saja dipanggil beberapa saat lalu, tapi pria itu tak mengetahuinya.

Tetapi, dia memahami esensinya. Itu adalah musuh. Niat membunuh yang meluap itu sangat familier.

Pria itu menenangkan dirinya dan mulai mempersiapkan dirinya. Dia mengeluarkan benda yang mengisi tas gitar di bahunya.

Itu bukanlah senapan. Juga bukan pedang. Itu adalah sebuah besi yang sangat besar―――sebuah kapak dengan bilah yang tajam, sambil mencabik udara dingin Skandinavia, dia mengibaskannya dengan pinggangnya dan menyerang penampakan bayangan itu.

Arti dari tindakan itu sangat sederhana.

Singkatnya, dirimu. Sekarang―――

 “Kii.”

Penampakan itu menjerit lengking dan pindah.

Bukan ke tanah―――tapi melaju di dinding. Dengan gerakan tinju yang menolak gravitasi. Penampakan itu melaju di wilayah gang itu sambil mempertahankan kecepatan yang melebihi 500 kilometer per jam.

Bukan garis lurus, tapi lintasan yang acak, seperti senjata berbahaya yang lihai.

Cakar tajamnya membuat suara menderu-deru saat ia mendekat sambil menggores dinding. Cakarnya yang sangat tajam yang tak bisa ditangkap dengan informasi visual yang akan dengan mudah memotong daging dan tulang. Angin kuat yang menggulung sekitarnya adalah sebuah perisai untuk melindungi penampakan itu, jadi pria itu tak bisa mengambil langkah untuk membelah angin itu. Ya, hanya jika dia manusia.

Tetapi. Pria itu menggenggamnya.

Dia mendekatinya dengan kecepatan super-tinggi. Dan menggenggam lengan bercakar tajam penampakan itu―――

Menerobos perlindungan angin kencang itu, pria itu menggenggam lengan kirinya dengan tenaga yang menyerupai ragum.

Jika ia punya mulut, penampakan itu mungkin akan berkata "Eh?" Tetapi, ia memutar kepalanya dengan dalam dan menjeritkan, "Kii?"

Dia melemparkan bayangan pada kepala penampakan itu.

Itu adalah bayangan hitam yang gelap yang dihasilkan oleh kapak yang dilemparkan dengan tinggi.

Dahulu, sudah hal yang lumrah di dunia magis yang tersembunyi dari mata publik bahwa mistik kuno seperti makhluk yang melampaui akal manusia hanya bisa dihancurkan dengan mistis lain yang melampaui mereka.

Seperti yang bisa dilihat di sini, penampakan itu bukanlah makhluk pada biasanya, dan mungkin serupa seperti mistik kuno.

Jika itu benar, bukankah gumpalan besi pria itu, bukankah kapaknya yang berat dan tajam itu yang mengarah pada penampakan itu?

Lebih cepat untuk dilihat daripada berbicara, merapal dan bernyanyi.

Sekarang, saudara-saudara, perhatikan baik-baik.

Gagang kapak yang digenggamnya dengan kencang.

Otot bisepnya membengkak.

Urat darah tebalnya timbul.

Dia bahkan tak mencoba menghindari penampakan itu. Apa yang dia ingin lakukan dengan besi berat itu? Di saat di mana sosok tak terlihat yang terdiri dari bayangan kecil tak terhitung diganggu oleh tawa penuh merendahkan dari ketidakberdayaan bodoh manusia.

"Odin!!"

Seruan dari mulut yang terbuka lebar dari pria itu adalah suara yang seperti jeritan keras dan nama dari suatu dewa kuno.

Dan kemudian, kapak besi itu terjun ke bawah.

 

 

 

―――――Terbelah menjadi dua!

Kapak kuat itu melaju dan benar-benar memusnahkannya.

Mana bisa monster bayangan untuk melawan besi besar yang dilemparkan oleh pahlawan sangar yang tidak takut mati!

 

 

 

"Haaa!"

Suara pria itu berlanjut menghancurkan mekanisme pendengaran penampakan itu yang sudah terbelah menjadi dua, karena retakan menjalar di kepalanya.

Menyampingkan misi yang dipercayakan padanya atau bagaimana caranya dia muncul di sini, penampakan yang kini terbelah dua itu sangatlah malang. Di Skandinavia modern, jika itu adalah dunia yang dipenuhi oleh mistis, maka tiada yang mampu menandingi makhluk yang hidup dalam kemistisan, terutama makhluk barbar yang tak menunjukkan praktisi perapalan magi, dia hanya akan menarik keluar otak musuhnya dan menghancurkannya.

Antara dihancurkan oleh serangan kapaknya dan suara penuh semangatnya, penampakan itu hanya menonton. Siapakah pria ini―――

Pria ini adalah lawan yang sesungguhnya.

Dia adalah seorang Viking dan sebuah Berserker yang tiba di era modern ini dari masa lalu.

 

 

 

Kapak yang menghancurkan penampakan ini menumbuk langsung jalan di tanah, tanpa menyiakan sedikitpun kekuatan dan kecepatan penghancurnya. Puncak dari keyakinan mematikan dan kekerasan yang dia pasangkan dengan mengucapkan nama dewa kuno, dengan instan merobek-robek jalan setebal lima belas sentimeter dan meninggalkan luka dalam pada gang kota Oslo.

Pengguna magi yang melepaskan penampakan itu harus meninjau ulang penilaiannya pada pria ini.

Perwujudan dari zaman di mana pertarungan dan kematian dari mencuci darah dengan darah adalah mistik yang diterima dari langit.

Kekuatan yang tidak pernah menghilang tetapi juga tersingkirkan dari dunia seperti bayangan dari cahaya dan kemajuan peradaban.

Menghalau segala tantangan dengan sebuah kapak, bengis lagi garang, dengan kegagahan dan keberanian. Seorang pahlawan yang mengarungi lautan dan mengendalikan daratan.

Dia adalah salah satu pendekar yang paling kuat dan menakjubkan yang bisa disamakan dengan beruang, salah satu makhluk terkuat di Eropa Utara.

Namanya aalah Ragnar Lodbrok.

Dia adalah salah satu raja Viking pemberani dalam legenda.

"Lebih lemah dari yang kuharapkan."

Dia mengembalikan kapak kasar itu ke tas gitarnya, menarik retsletingnya dan menaruhnya ke bahunya.

Tapi pertama, sebagai perayaan kemenangan. Ragnar merogoh saku jaket kulitnya, mengeluarkan kotak rokok Lucky Strike, dan menyalakan sebatang rokoknya dengan korek api Zippo. Dia mengambil napas dalam dan menghirupnya, sebelum dengan cemerlang meniupkan asap rokoknya. Perlu dicatat bahwa merokok di luar ruangan di Norwegia merupakan hal legal dan tidak ada hal-hal tertentu yang dapat disalahkan pada Ragnar dengan melakukannya di tempat ini. Sisa-sisa dari penampakan yang terbelah dua itu telah meleleh dalam bayangan. Dan tidak ada masalah dengan segalanya selama mereka tertipu oleh tas gitarnya.

"Apa yang terjadi?"

"Aku menumbangkan sebuah monster. Aku tak tahu, tapi sepertinya dia adalah roh hutan." Balasnya pada suara yang berbicara padanya.

Itu adalah komunikasi telepati dari bosnya. Terdengar berwibawa, suara itu menghibur telinganya.

"..... Mungkin itu adalah familiar dari Caster. Kau sudah membunuhnya?"

"Ya, sudah."

"Selanjutnya, laporkan saat kau mulai berhadapan sesuatu."

"Baik."

Pria itu senang bahwa bosnya tidaklah lembut. Itu sangat membantunya untuk akrab dan tetap tenang.

"Jadi apakah kau sudah menemukan Archer? Menurutku dia masih di sekitar Bjørvika."

"Belum―――tidak, tunggu, sepertinya aku sudah menemukannya. Akan kuperiksa sekarang, bos."

"Master!"

"Baik, Master."

Ragnar memutar wajahnya. Ke arah teluk. Dia bisa merasakannya. Ada sesama jenisnya di sana.

Tepat setelah itu, Ragnar menerjang dirinya dari jalan dan melompat, melompat lebih tinggi dengan menendang ringan dirinya dari dinding, hingga mencapai langit Oslo. Tepat setelah mendarat di atap bangunan lima lantai, dia melompat tinggi lagi dan kali ini, dia turun.

Di atap dari sebuah benteng tua yang menjulang di permukaan air dari Fiord.

Ragnar tidak mengetahuinya, bahwa nama benteng ini adalah benteng Akershus.

Salah satu dari benteng besar Norwegia yang dibangun pada abad ke-13. Model dari benteng tersebut digunakan sebagai latar dari film animasi fantasi 3D tahun lalu, dan sekarang adalah tempat yang populer untuk berbagai turis. Karena itu, agak aneh mendarat di situ. Dia sangat mencolok. Dan menyusahkan baginya jika dia dimarahi oleh bosnya, er, Masternya tentang perahasiaan mistik dan seterusnya.

Tetapi, dia tak peduli pada hal semacam itu.

Bukan seperti dia menganggapnya remeh; dia hanya tidak memikirkannya. Dia adalah wanita seperti itu.

Ia adalah tumpukan dari kecantikan, dibuat ke dalam rupa yang acuh tak acuh, yang mengizinkannya untuk bersikap anggun dengan alami.

Bahkan sekarang di saat ini―――

Dirinya. Dibalik penglihatan Ragnar, ia berdiri sejenak di puncak benteng tua dengan tombak mithril-nya di tangannya.

 

 

 

Kesan Ragnar pada dirinya adalah biru dan hitam. Dan di atas segalanya, perak.

 

 

 

Mata biru langitnya lebih dalam daripada permata manapun, daripada lautan dan langit.

Pakaian hitam misteriusnya bagaikan dia mengenakan langit malam tak berbintang dan dia memiliki perhiasan rambut yang memiliki lengkungan yang mempesona.

Helai-helai rambut peraknya terbuat dari kilauan terpadu yang tak bisa digapai bahkan dengan mengumpulkan seluruh harta karun dari seluruh dunia.

Dia adalah seorang gadis yang ditemani oleh serigala besar. Ia adalah kecantikan tak tertandingi dan personifikasi dari mistis yang tak bisa digapai oleh tangan yang lain. Ragnar melepaskan hela napas bergairah, tapi dia tak punya pilihan selain menelannya dan memanggil gadis itu dengan setenang mungkin.

Melakukannya dengan lembut dan penuh kehati-hatian, seolah-olah dia akan menyentuh seseorang yang rapuh. "Ketemu kau, tuan putri."

Saat suaranya berbunyi, gadis perak itu refleks menoleh. Rambut peraknya berayun.

"Siapa kau?"

"Aku Ragnar."

"..... Aku tak mengenali wajahmu. Jika kau menarik kakiku, aku akan membunuhmu di tempat."

Gadis itu mengatakannya dengan tatapan dingin padanya―――

 

 

 

Dua burung gagak terbang di langit kejauhan.

Ragnar, gadis itu, semuanya. Mereka masih belum menyadarinya.

 

 

――――

 

 

Tahun 201X, Skandinavia Norwegia.

Perang Cawan Suci Subspesies telah dimulai.

Cawan Suci subspesies yang dimodelkan dari Cawan Raksasa Fuyuki yang dibawa ke Eropa saat Perang Dunia ke-2 beroperasi sebagai perangkat pengabul keinginan mahakuasa meskipun belum tuntas. Roh Pahlawan yang terukir dalam sejarah manusia berkumpul dari Singgasana Pahlawan dan membunuh satu sama lain sebagai Servant demi tujuan mereka masing-masing.

 

Di awal dari Perang Cawan Suci Subspesies Ganda yang perdana ini yang memiliki lima aturan khusus, salah seorang magus wanita yang terpilih sebagai salah satu master, sangat yakin akan kemenangannya.

Alasannya, karena dia berhasil memanggil dua Servant dengan nama yang kuat di wilayah Skandinavia ini.

Yaitu, Valkyrja yang terakhir dan raja Viking legendaris!

Terlebih lagi, dua orang ini merupakan sepasang suami istri di masa lalu.

Apakah keberuntungannya setinggi itu? Tidak, tidak juga. Itu tidak mungkin. Di Perang Cawan Suci Subspesies di mana kompatibilitas dari "kelompok" sangat krusial, kemenangan sudah tak terhindarkan dengan keberhasilan ini.

Ya, begitulah pikirnya.

Tetapi, Valkyrie itu memperlakukan Ragnar seolah dia baru pertama kali menemuinya.

Apa-apaan...?

 

 

 

"..... Kenapa?"

Dia―――

Lemina Eltfrom tercengang.

Di ruang tunggu dari Oslo Opera House yang  dirancang sebagai "Panggung Konduktor" para Master.

Sebenarnya, seperti namanya, ini adalah basis dari Opera dan Balet Nasional Norwegia dan sama sekali bukan fasilitas untuk magus, akan tetapi, ini digunakan sebagai pembukaan dari Perang Cawan Suci Subspesies Ganda. Secara resmi, mereka memolesnya dengan melakukan sebuah desain interior dan pemeriksaan dari daya tahan akan gempa bumi.

Seperti yang diharapkan, hanya ada satu ruang tunggu di gedung opera itu, sementara yang lainnya nyata.

Bagaimana dia harus menggunakan cermin sebanyak itu hanya untuk dirinya sendiri? Tetapi, hanya tiga puluh menit lalu dia mendapatkan ilusi menjadi musisi untuk sesaat, atau berpacuan pada momen sambil mengkhayalkan jika dirinya seorang seniman rias.

Sekarang, dia telah berubah sepenuhnya dan menjadi pucat.

‘―――Ah, ini sungguh merusak kecemerlangan wanita cantik. Sungguh sia-sia.’

Lemina masih memiliki sedikit kekuatan mental untuk berpikir seperti ini, tapi sejujurnya, dia kehilangan kepercayaan diri, alasan, dan ketenangannya setiap saat.

‘―――Tenanglah.’

‘―――Ya, ayo berpikir dengan tenang dahulu.’

Lemina berbicara dalam hati, walau dia terus memikirkannya.

‘Harusnya aku telah memenangkan lotere!"

Dia pernah dengar kalau pahlawan dari Zaman Dewa tak mungkin bisa dipanggil ke dalam Perang Cawan Suci Subspesies.

Biasanya yang akan terpanggil adalah Servant tingkat rendah, yang tak bisa dibandingkan dengan yang terpanggil di Perang Cawan Suci yang menggunakan Greater Grail yang memberikan tubuh ether untuk sebuah roh.

Tapi, kali ini berbeda. Ini adalah Perang Cawan Suci Subspesies Ganda.

Dia memanggil pahlawan yang terhubung dengan Mitologi Nordik di Perang Cawan Suci Subspesies yang diselenggarakan di Oslo, ibukota Norwegia di Skandinavia. Lebih lagi, mereka berdua. Oh, bersorak untuk pengoreksian namanya!

"Aku menang, aku berhasil memenangkan Perang Cawan Suci!"

Atau begitulah yang disorakkan Lemina di sebuah kamar di Hotel Bristol dengan talisman penangkal suara yang dipasang di seluruh empat dinding, langit-langit dan lantai, sehingga tiada satupun yang bisa mendengarnya, dia begitu bersemangat hingga dia membenturkan dan memeluk boneka Moomintroll kesukaannya, sambil meminum madu.

 

 

 

Mitologi Nordik. Salah satu dari mitologi major di Eropa sebagai bentuk lain dari mitos Yunani dan Roman.

Di dunia magis, terutama untuk para magus yang terlibat dalam Asosiasi Magi yang berpusat di Menara Jam, itu dikenal sebagai sistem mistik yang mengakhiri Zaman Dewa sekitar tahun 1000 SM.

Jika lebih dirincikan, yaitu Mitologi Nordik dan Jerman.

Tragedi dan kesengsaraan yang berputar di tengah-tengah kekuatan besar purba! Mitos menakjubkan yang tercipta dari lingkungan keras wilayah utara yang penuh dengan es dan salju dan menemui akhirnya dengan kobaran api.

Penjelasan berdasarkan teks akademik dan catatan ialah bahwa mitologi Jerman telah menghilang dibalik gelombang tenang sejarah manusia dengan Kristenisasi wilayah Jerman dan masyarakatnya, tapi itu juga adalah dunia yang sama yang meninggalkan mitologi Nordik yang berakhir dengan dipertahankan oleh orang-orang Jerman yang berimigrasi ke wilayah Skandinavia.....

Faktanya, itu berbeda.

Berdasarkan teori kuat dalam dunia magis, Skandinavia merupakan pusat dari mitologi Nordik dan Jerman.

Suatu kala di masa dulu, setengah dari Eropa di Zaman Dewa, dunia didominasi oleh para dewa Skandinavia yang termasuk Dewa Odin―――yang terdiri dengan sembilan dunia, yaitu dunia para dewa, Ásgarðr, dunia para dewa Vanir, Vanaheimr, dunia para peri, Álfheimr, dunia gelap para kurcaci, Niðavellir, dunia para raksasa, Jötunheimr, dunia dingin nan berkabut, Niflheimr, dunia berapi, Múspellsheimr, dunia para orang mati, Helheim, dan dunia fondasi para umat manusia, Miðgarðr, dunia luar biasa yang penuh dengan mistik dan fantasi, dengan cabang besar dari pohon dunia, Yggdrasill, menyebar di langit ke seluruh tempat dan jembatan pelangi menggantung di Miðgarð di mana orang-orang pergi hidup ke Ásgarðr.

Dan. Gadis kelas Archer yang dipanggil oleh Lemina Eltfrom adalah Valkyrja terakhir yang mewarisi mistik dan fantasi itu.

Putri dari pasangan pembunuh naga terkuat dan kakak tertua para Valkyrie.

Berdasarkan "Saga Ragnar Lodbrok" yang merupakan sekuel dari "Saga Völsunga", legenda yang menceritakan tentang usaha dari klan Völsung termasuk pahlawan Sigurd, gadis itu adalah seseorang yang luar biasa, yang kehidupannya dikatakan pada abad ke-9, jauh dari Zaman Dewa.

Sama seperti dogma di Menara Jam, menurut pendapat pribadi Lemina, Sigurd dan Brynhildr dapat dikatakan dengan pasti berasal dari Zaman Dewa.

Kalau begitu, bagaimana bisa―――gadis perak itu menembus waktu?

Itu pertanyaan besar, tapi tak apa untuk sekarang, Pada akhirnya, jam operasi dari "pertarungan" akan berakhir, jadi dia bisa menanyakan padanya di saat selang pertama. Terserah pada gadis itu memberikan jawaban apa, tapi, masalah yang para petinggi dunia magis diskusikan selama waktu yang lama, dapat berakhir dengan jawaban penuh dari verifikasi identitas, karena itu Lemina berpikir bahwa formula untuk pemanggilan Roh Pahlawan adalah hal yang kejam. "Bukankah itu mudah?" pikirnya.

Pria itu adalah pasangan gadis itu yang dapat dikatakan sebagai bukti hidup dari Zaman Dewa.

Itu adalah Ragnar, pendekar yang dipanggilnya sebagai Berserker.

Ragnar adalah salah satu raja Viking legendaris, yang juga, adalah Einherjar terakhir di saat Zaman Dewa berakhir.

Sigurd dan Brynhildr, pasangan terkuat di Nordik pada Zaman Dewa, juga Siegfried dan Kriemhild yang memiliki skenario sama, masing-masing sendiri merupakan kelas pahlawan yang besar, tapi tiada dari mereka yang memiliki kecocokan yang baik dengan pasangannya.

Atas hal itu, mengenai gadis itu dan Ragnar, tidak ada kisah dalam saga mereka yang mengatakan bahwa mereka berpisah, bahkan ada kejadian yang membuat gadis itu memiliki ikatan dalam, jadi ini―――

"Perang ini sudah dimenangkan. Jadi bisakah kita kalahkan semua 'kelompok" lain?"

Leminalah yang menggumamkan itu di depan restoran Theatercaféen supaya tak ada yang mendengarnya, dia sangat kegirangan hingga melangkahi batu jalanan berkali-kali, hingga tak menyadari bahwa bagian bawah sepatu Jimmy Choo kesukaannya sudah aus.

‘―――Apa maksudnya ini?’

‘―――Ada apa dengan kedua Servant-ku?’

"Tenanglah, diriku."

Bergumam, dia melihat pada tiga belah Mantra Perintah di tangan kanannya.

"Itu hal bagus, Lemina. Apa yang dirimu tulis pada surat untuk Caules? Bahkan pamanku berkata tegas padaku untuk tunjukkan mereka poin bagusku. Ya, oh ya. Apa itu adalah penarikan dari kata-kata yang pernah kukatakan pada mereka?"

Sejauh mana kesulitan ini?

Kami Yggdmillenia yang dibubarkan dengan kekalahan kami pada Perang Cawan Suci Besar di Trifas di Eropa Timur, dengan keras telah bertahan hidup selama dekade ini, dengan kehilangan cabang besar kami dan menjadi sama dalam situasi sulit ini. Kesulitan ini tak ada bandingannya dengan sepuluh tahun lalu.

"Meringkuk dan memuntahkan keluhan menyedihkan di tempat ini, aku terlalu memalukan untuk bertemu Caules atau Gordolf!"

Dengan semangat pantang menyerah di hatinya, Lemina―――

 

 

 

Lemina Eltfrom Yggdmillenia mengangkat wajahnya.

Kobaran api di matanya dan jiwanya berwarna emas.

Api tak terlupakan yang membara dan tiada padam dari pohon emas millenial masih bertahan di abad baru ini.

Legenda yang dimulai dengan pengangkatan Cawan Raksasa oleh Darnic dan berlanjut pada Perang Cawan Suci ini, mungkin memang berakhir dengan kekalahan, tapi sekarang setelah sepuluh tahun, itu telah menjadi sumber kobaran semangat bagi gadis itu.

 

 

――――

 

 

[Target Observasi / Ganti]

[Memundurkan rangkaian kontinum / melanjutkan observasi / abad ke-9]

 

 

 

‘.....Oh, ada apa, kakek? Kau memutar ulang sejauh itu?

Dapat, dapat. Pastinya ini sesuatu yang telah terjadi. Ini juga cocok dengan tuan putri itu. Senyap. Dengar, presisi itu penting.’

 

 

――――

 

 

Gadis itu marah besar.

Anjing di kakinya menyalak kecil. Gadis itu selalu terkesan pada anjing besar dengan suara manis itu, tapi sekarang dia marah, jadi dia tak terkesan sama sekali. Ngomong-ngomong, anjing ini bukanlah anjing, tapi adalah serigala, tapi dengan tak sadar dia menyebutnya "anjing". Sepertinya ia tak sepenuhnya anjing, jadi kita tuliskan ia sebagai serigala dari sekarang.

Normalnya, gadis itu akan kembali senang dalam waktu sebentar.

Bahkan bila ia marah, jika serigala besar ini mendekat padanya, gadis itu akan merilekskan mulutnya sebentar, menunjukkan tampang senang di matanya dan mulai berlari di hutan dengannya, bermain bersama di dekat pinggir air dengannya, hingga dia bisa menyingkirkan kemarahannya.

Tapi saat ini, hanya saat ini... tak bisa.

Gadis itu marah dengan sepenuh hatinya.

Dia sangat marah, hingga dia bisa-bisa meledak seperti vulkanik Katla sekitar 1900 tahun lalu.

Alasannya, karena dia bertengkar. Dengan orang asing.

 

 

 

Gadis itu dibesarkan dan dan diajarkan agar berwibawa.

Tidak mengenali wajah kedua orang tuanya, dia memercayai Tetua Heimer, yang merupakan orang tua angkatnya, saat dia mengatakan bahwa ayahnya adalah seorang pahlawan yang merupakan pembunuh naga legendaris yang mendapatkan kekuatan naga, dan bahwa ibunya adalah kakak tertua dari para Valkyrie, dan mengatakan bahwa gadis itu memiliki darah naga, manusia, dan  Dewa mengalir di nadinya.

‘Aku yakin, itu benar,’ pikirnya.

Perhiasan rambut yang menutup dan mengelilingi rambut peraknya merupakan benda mithril yang diberikan padanya oleh ibunya setelah kelahirannya.

Gadis itu tidak meragukan sama sekali perkataannya, karena dia memiliki berbagai macam benda dan ciri-ciri yang membuatnya berpikir, ‘Aku paham, aku adalah anak yang berbeda dari yang lain.’

Dia adalah seseorang yang terlahir dari Zaman Dewa yang telah berlalu, dan sambil bersembunyi di dalam harpa perak magis yang dibawa Tetua Heimer, dia melalui akhir Zaman Dewa dan bahkan permulaan dari Era Kristen, 1900 tahun lalu. Dia juga percaya tanpa keraguan perkataan tetuanya bahwa dia dibangunkan oleh realita di Norwegia di abad ke-9 M.

Tentu, sepertinya dia sudah menembus waktu untuk waktu yang lama.

"Sebenarnya, dirimu telah tidur dalam waktu yang panjang dengan kekuatan magis dari harpa."

"Itu artinya aku adalah tukang tidur terhebat di dunia."

"Itu benar, anak manisku."

Dia mengingat percakapannya dengan Tetua itu seolah itu baru hari kemarin. Dia yakin kalau itu adalah percakapan ketujuhnya jika dihitung dari yang terakhir.

Ya, Tetua Heimer yang baik, lembut, dermawan dan penyayang, orang yang menggantikan orangtuanya, dan juga merupakan kakeknya telah tiada.

Peninsula Skandinavia, realita pada abad ke-9 M, di mana tiada dewa, tiada raksasa, tiada naga, tiada pohon dunia, dan tiada Valkyrie. Daratan yang menghadap pada Fiord.

Gadis itu tak punya pilihan selain hidup sendirian.

Dia mendapatkan gelar Kráka, anak adopsi dari pasangan yang tinggal di penginapan milik mereka yang dengan angkuhnya mengatakan padanya bahwa mereka menerima emas dan perak dari Tetua Heimer untuk memberinya makan, tapi kenyataannya, dia menerima hari-hari penuh kerja, dengan hanya satu serigala besar yang dia temui di hutan sebagai teman, dia tak menginginkan banyak hal dan hidup dengan pelan tanpa ingin menggapai apapun.

Kemudian pada suatu hari―――

Dengan berani dia melakukannya sejak tengah hari. Perkelahiannya.

"Ada seorang pria yang ingin bertemu denganmu. Dia adalah pendekar Viking."

Ucap seorang pria aneh dengan instrumen musik dan dua gagak bersamanya. Gadis itu sedikit mengingatnya bahwa dia adalah Skáld, seorang penyair, yang dulu diajarkan oleh Tetua Heimer. Bukan penyair berwajah lembut atau brá atau semacamnya yang berkelahi dengannya, tapi pendekar yang mengirimnya.

"Dia telah mencapai hasil gemilang dalam perampasannya baru-baru ini, di hari lain. Dia telah mengalahkan musuhnya dan merampas harta mereka."

"Aku paham."

Dia sama sekali tak ternarik.

Siapa membunuh siapa, siapa merampas siapa, atau apa yang terjadi.

Gadis itu berpikir kalau lebih menyenangkan mengambil tidur siang di tempat hangat, pergi ke hutan dan bermain dengan serigala besar dan memutar otaknya untuk mencari tahu cara memasak ikan dan daging dengan enak.

Hingga saat ini, dia ingin menganggapnya sebagai sebuah lelucon. Tapi masalah sebenarnya baru akan terungkap.

"Ragnar tampaknya ingin bertemu denganmu dengan sebuah persyaratan."

"Persyaratan?"

"Ya. Persyaratan. Yaitu, kau tidak boleh berpakaian ataupun tidak berpakaian. Kau tidak boleh puasa ataupun makan. Dan tidak sendirian dan juga tidak ditemani orang lain. Jujur, menurutku ini persyaratan yang sangat sulit."

"Hah?"

"Sebenarnya ini adalah hukuman untukku," penyair itu berkata dengan wajah kesulitan, "jika kau bisa melakukan semua persyaratan ini, maka ini akan diturunkan pada orang-orangku sebagai sebuah prestasi hebat. Melewati syairku."

 

 

 

‘―――Hmph, aku paham.’

‘―――Baiklah. Sudah kuputuskan, aku akan membunuh Viking bajingan itu!’

Berpakaian, tapi tak berpakaian?

Di saat dia mendengar persyaratan itu, gadis itu amat sangat marah.

Dia hidup dengan pelan. Dia tak berencana untuk memiliki banyak keinginan dan menggapai apapun. Walau begitu, setiap salah satu frustasi kesehariannya mungkin kecil, tapi sebagai hasil dari menumpuk dan menumpuk dan menumpukkan semuanya, frustasi gadis itu akhirnya sudah memuncak.

Mendatanginya, dengan permintaan keterlaluan dari orang asing. Bagaimana kalau dia saja yang "tidak berpakaian maupun tidak telanjang"!

Sedari awal, dia sudah panas dengan persyaratan itu, "Jika aku tidak bisa datang dengan berpakaian atau tidak berpakaian, itu artinya aku bahkan tidak bisa telanjang." Dia tak kenal dengan pendekar Viking ini, tapi dia tak tahu apa maksudnya ini, tapi aneh bagi pria itu untuk berpikir jika dia memintaku untuk melakukannya, maka aku akan telanjang tanpa penolakan. Tapi bagaimana dengan ini? Apakah anak kecil abad ke-9 ini akan dengan mudahnya mematuhi Viking itu? Haruskah dia mematuhinya?

"Tak mungkin."

Gadis itu bergumam sendirian, setelah penyair itu pergi dengan senyum menyegarkan. Serigala itu merengek di bawah kakinya, tapi kemarahannya tidak menghilang. "Ada apa dengan Viking ini?"

Api berkobar di matanya.

Apakah itu darah dari ibunya yang bahkan gadis itu sendiri tak tahu? Atau itu hanya kebetulan?

‘―――Aku pasti akan membunuhnya.’

‘―――Jangan membuat wajah lembek pada Viking brengsek itu.’

 

 

 

Dan kemudian di hari yang dijanjikan, di waktu yang dijanjikan.

Gadis itu tak menolak permintaan pria yang disebut Ragnar ini.

Lebih jelasnya, tindakan yang diambil gadis itu merupakan respon atas permintaan keterlaluannya atau hukuman itu―――

Dia datang ke bukit yang menjulang dari samudra, dengan teman serigalanya, mengenakan penutup badan yang dibentuk dari jaring ikan, sambil mengunyah bawang daripada daging, ikan atau roti.

Pastinya, pria Viking itu ada di sana.

Dia tahu itu dirinya dengan sebuah tatapan, di mana pria itu sedang mendongak ke atas.

Dia begitu tinggi, kekar, dan lebih kuat dan berotot daripada gadis itu.

Rambut berwarna besi yang dipotong pendek supaya tidak mengganggunya saat pertarungan terlihat begitu gagah. Apakah garis hitam di wajahnya itu, ditato atau hanya riasan?

Dia lebih muda dari yang dibayangkan gadis itu dan dia adalah pria muda yang jantan, tapi itu tak ada artinya bagi gadis itu.

Bagaimanapun penampilannya, dialah yang duluan mencoba bertengkar dengannya. Dia sudah dalam keadaan hanya sedikit menutupi badannya dengan memotong satu pasang pakaiannya dan memasang jaring ikan di sana-sini untuk menutupi dirinya, dan dirinya tak ingin mengakuinya, tapi dia pada hakekatnya sedang telanjang dan dengan kata lain, dia tengah dalam perasaan malu yang tinggi. Di depan dari kobaran menjengkelkannya, dia berpikir bahwa kemaluan dan semacamnya tidak berarti, walaupun dia naif. Ini memalukan. Sungguh memalukan.

Bahkan jika dia adalah pria yang akan ia bunuh, dilihati seperti ini sangat memalukan.

"Kráka? Aku tak percaya; kau sungguh melakukan semua permintaan..."

"Sudah!"

Menyebalkan dikatai sesuatu.

Itu adalah suara yang teguh yang menggema lebih jauh dari yang dia bayangkan, tapi itu tak berarti. Suara dan perkataannya semua dikumpulkan dari tenggorokannya.

Saat itu juga, amarahnya sudah melonjak sangat tinggi. Sambil menyiapkan tombak mithril yang telah dikecilkan ke bentuk minimumnya, dia berputar dan memasang tubuhnya ke arah samping, sambil mendapatkan momentum dalam tenaga sentrifugal――dia akan mengayunkan serangan tombaknya dengan seluruh berat badannya pada pria itu dan menyerangnya dengan itu!

".....!"

Dia menerima apapun resikonya. Tapi bukan hanya itu. Dia juga mencengkeram tombak itu dengan tangan kanannya. Dia tak boleh lari.

Dirinya pikir tangan kanan kosong pria itu mendekatinya, tapi... pria itu tak mendekatinya. Dalam waktu yang sama, serigala itu melolong. Mungkin dia waspada, pria itu memiliki raut keraguan di wajahnya.

Sekarang kesempatannya. Dia menumbuk pinggang pria itu, menenangkan kekuatan di jari-jemarinya dengan setengah napas dan memisahkan dirinya dari tombaknya.

Menendang dada pria itu, gadis itu terbang menjauh di udara. Dia terbang secara harfiah. Tenaga dan hukum alam yang bernama gravitasi dan tarikan tak akan berlaku bagi tubuh gadis itu dengan karunia ilahinya. Dengan penuh energi dia terbang. Seringan bulu, gadis itu terbang di langit dan melebarkan jaraknya dengan pria itu.

Dan kemudian, dia menyiapkan busur mithrilnya yang dia ubah dari tombaknya, dan menarik panah mana-nya―――

Kráka!”

Dia memanggilnya dengan nama lainnya.

Secara naluriah, gadis itu menghentikan tangannya yang harusnya sudah melepaskan panah.

‘―――Hah? Kenapa tanganku berhenti?’

‘―――Tak masuk akal aku menuruti perkataan dari seseorang yang ingin kubunuh.’

"I-Ini kesalahanku!"

Pria itu meneriakkan sesuatu.

Itu, itu adalah kesalahannya. Tentu saja itu salahnya. Apapun perkataannya, itu sudah terlambat.

"Umm, begini. Aku mendengar dari kawanku Bragi bahwa ada seorang tuan putri yang begitu dihargai.... dan aku ingin mengujimu. Aku tahu hanya dengan melihatmu bahwa kau cantik. Tapi kupikir kau tidak memiliki kebijaksanaan dan keberanian untuk mencobanya. Jadi, itulah mengapa aku memaksakan tugas itu padamu. Aku membuat kesalahan. Kau pintar dan pemberani tanpa harus mencobanya."

"................"

Apa yang dia katakan. Pria ini...

Mungkinkah dia memuji dirinya? Bagi dirinya sendiri, itu tidak buruk.

Dia tak senang dengan seorang pria yang dalam suasana hati baik lalu berpikir bahwa ‘sangat mudah untuk menyuruhnya telanjang, atau, aku harus bergegas dan membuat kericuhan tentang bagaimana dia tak boleh berpakaian atau tidak berpakaian’ tapi pria itu memuji dirinya dengan kata-kata yang banyak, seperti "Kau cantik," "Pintar" atau "Pemberani," dia merasa buruk. Tidak begitu baik, tapi juga tidak buruk.

"J-jadi, kau bisa terbang di langit?"

".... Ya."

"Ini pertama kalinya aku pernah melihat wanita terbang di langit."

Pria itu menunjukkan giginya dan tertawa. Bagaikan senyuman anak kecil yang girang. Mungkin, dia tak memulai perkelahian ini dengannya karena dia memikirkan hal buruk.

Itu adalah senyuman yang membuatnya memikirkan itu dan sebuah senyuman yang seolah kehangatan dari matahari telah dikaruniakan pada wajahnya.

Panah mana yang dipasang pada busurnya bergetar sedikit.

Niat membunuh yang harusnya sudah membakar dan meluap dirinya, bergetar dan memudar.

Tepat setelah itu.

Pria itu berteriak dengan segenap jiwanya. Gendang telinga gadis itu bergetar hebat.

 

 

 

“Aku menginginkanmu! Kráka!

Aku, Ragnar Lodbrok―――raja Viking masa depan, Ragnar akan menerimamu sebagai istriku!"

 

 

 

"Bukan Kráka!"

Dengan refleks dirinya berteriak membalas.

Dia tak tahu apa maksud perkataan pria ini. Raja Viking? Menerimanya sebagai istrinya? Dia bingung. Gadis itu berteriak tanpa tahu apa yang harus dia katakan atau lakukan.

"Namaku bukanlah Kráka!"

 

Sisa-sisa dari keamarahan yang sirna dengan cepat, rasa penasarannya yang terus bermunculan dengan semangat dan tanpa henti, firasatnya mengenai hari-harinya yang mengurusi penginapan dan hutan berubah dengan drastis, dengan kacau semuanya bercampur dan berputar seperti api di balik hatinya.

Gadis itu tak menyadarinya.

Pria itu meneguk ludahnya, dengan mata birunya yang mulai memancarkan cahaya kuat. Itu adalah penglihatan yang meyakinkannya bahwa gadis itu adalah takdirnya―――

Gadis itu berteriak dalam ketidaktahuan. Kepada raja masa depan yang akan dibicarakan dalam legenda.

 

 

 

"Namaku Aslaug.

Putri dari pembunuh naga Sigurd dan Valkyrja Brynhildr, Aslaug!"

 

 

――――

 

“Fate: Lost Einherjar - Aslaug Borealis”

 

 

 

(Berlanjut di novel)



Full volume terbit pada Oktober 2022!!!

Catatan terjemahan:

- Fiord, merupakan semacam teluk yang berasal dari lelehan gletser, yaitu tumpukan es yang sangat tebal dan berat.
- Kráka, berarti "gagak" dalam bahasa Nordik
- Brá, berarti "tahanan" atau "sandera" dalam Nordik Kuno

Revisi 2 Januari 2023:
- Lokalisasi terminologi.
- Koreksi kecil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[SmilyMADman] Project ARMS Episode 01-05 Subtitle Indonesia

[SmilyMADman] Love & Pop Special Content

[SmilyMADman] Love & Pop