Fate: Lost Einherjar - Aslaug of the Aurora Prologue Terjemahan Indonesia
Fate: Lost Einherjar - Aslaug Borealis: Prolog
Lagu "Walking in
Starlight" yang dibawakan oleh 220Volt berputar di telinganya.
Performanya sangat kuat,
dan menimbulkan pertanyaan apakah para pemraktisi sihir Seiðr yang berada di
baliknya.
Pria itu menggoyang
tubuhnya dengan senang saat mendengarkan ritme heavy metal Skandinavia
itu yang menggema melewati earphone nirkabelnya yang terhubung
pada iPod Nano terbaru.
Tinggi badannya sekitar
dua meter.
Tas gitar yang
menggantung di bahunya terlihat kecil. Dia adalah pria yang tinggi, kekar,
berotot, dan kuat.
Terdapat bekas luka di
dahinya dan tato perang berwarna hitam di sekitar matanya. Rambut berwarna
besinya yang dipotong pendek terlihat gagah pada dirinya.
Ibukota dari Norwegia,
Oslo. Di toko buku Ark dekat bangunan Parlemen Nasional. Meskipun berada di
dalam ruangan dan meskipun berada di Skandinavia di bulan Februari ini, di mana
suhu umum minimum dapat mencapai minus lima derajat Celcius, pria itu cuma
mengenakan jaket kulit di atas kulit telanjangnya dan membuka bagian dadanya
lebar-lebar seolah memamerkannya.
Tetapi, itu sama sekali
tidak membuat orang-orang lain yang melihatnya merasa kalau dia tak merasakan
sedikitpun kedinginan.
Itu membuat mereka
beranggapan bahwa suhu dingin tak bisa menyakitinya.
Pria itu masih terus
bergoyang sambil menelusuri buku panduan turis Skandinavia di pojok toko buku.
Seorang anak kecil
menengadahkan kepalanya untuk melihat pria itu. Dia membuka lebar mulutnya
sambil masih menggenggam tangan ibunya yang kebingungan apakah dia akan
mengambil majalah memasak yang berada di sebelah majalah perawatan anak dan
pesanan pos yang telah dia pilih, yang kemudian juga menengadahkan kepalanya
kepada tubuh besar pria itu selama dua detik. Tiga detik. Pada detik keempat,
anak itu melihat buku gambar seorang anak lelaki yang memakai helm besi
bertanduk, dan di detik kelima, berkata.
"Paman, apakah kau
seorang Viking?"
"Jadi kau bisa
mengetahuinya?" pria itu memberikan senyuman lebar.
Caranya menunjukkan gigi
putihnya memberikan kesan kelembutan yang tidak biasa. Ibu muda itu melihat ke
putranya setelah menyadari suara putranya itu, dan setelah itu, dia melihat
pria itu dengan kekaguman untuk beberapa saat, dan kemudian menenangkan dirinya
dan mengendalikan dirinya lalu berkata, "Oh, maafkan kekasaran
anakku," Ibu itu kemudian melihat ke lengan pria itu yang sama tebalnya
dengan pinggangnya dan berkata, "Apakah kau seorang atlet? Atau seorang
penyanyi heavy metal?"
"Haha. Bukankah
anak itu sudah mengatakannya?"
Menunduk dengan matanya
yang berwarna sama seperti Fiord yang merefleksikan balik cahaya matahari, dia
berkata,
"Ahh, aku adalah
seorang Viking."
Dia tidak bisa mencari
yang sejenisnya.
Bukan soal heavy
metal dan juga bukan soal tato perang yang berada di sekitar matanya.
Tiada maksud apa-apa
dari kulitnya yang dipamerkan dan memang begitulah adanya.
‘―――Pasti semua orang di
sini adalah manusia biasa.’
Meninggalkan toko buku,
pria itu memiringkan kepalanya dalam bingung sambil berjalan ke jalan utama
yang kurang ramai. Dia tidak merasakan semacam kekuatan pada orang-orang yang
berlalu lalang di sekitarnya.
Pria dan wanita, anak
kecil dan remaja, yang dewasa dan lansia, semuanya sama saja. Dia tak merasakan
kekuatan untuk dirampas, dimiliki, dan dilahap. Sama sekali tak ada kekuatan
liar untuk bertarung, untuk membunuh, untuk bertahan di segala macam
lingkungan. Terlalu lemah, jika tak sepenuhnya nihil. Mungkin mereka adalah
petani dan nelayan yang tak punya senjata. Terlebih lagi, setiap dari mereka
punya corak kulit kemerahan.
Begitu juga dengan Ibu
dan anak yang ditemuinya barusan. Lembut, penuh celah, dan bahkan dengan
mudahnya bisa tersenyum pada orang asing.
Kota modern yang bernama
Oslo. Jika ini sungguh kota yang penuh dengan petani dan nelayan tanpa kebuasan,
maka ini akan sedikit menyusahkan bagi dirinya. Atau begitulah yang dipikirnya.
Pikiran itu berubah menjadi
keyakinan saat dia menemui seorang polisi yang berdiri di seberang jalan.
‘―――Oh apa ini. Senjata
mereka sangat kecil. Aku tak punya niat membunuh dirimu, jadi ada apa ini?’
Ketenangan adalah
kebijakan dan dipenuhi oleh lubang adalah tanda kelimpahan. Tetapi, itu saja
sudah berbahaya di saat sejenisnya muncul.
Yang artinya―――
"Ada yang tak beres."
Dia menghentikan
langkahnya. Ada sesuatu yang terasa seperti sengatan listrik di dadanya. Oh, sudah
pasti itu adalah sesama jenisnya. Mungkin sedikit berbeda dari yang seharusnya,
tapi cukup mendekati. Dia dapat merasakan aliran energi magisnya.
"Kau punya insting
yang baik."
Dengan suara pendatang
asing itu, pria itu menghindar. Dengan mudah ia berlari di kota Oslo tanpa
keraguan, memasuki gang sepi dan mengambil napas. Karena kesunyian yang tak
biasa dari hiruk-pikuknya kota, suara yang berasal dari earphone-nya
menjadi sangat besar. Tidak buruk. Sesuatu yang disebut heavy metal ini
membuatnya menggebu-gebu. Merasakan itu, pria itu menolak untuk menaikkan sudut
mulutnya.
Siapa yang mengatakan
padanya bahwa, "Menjilati bibirmu di depan mangsa adalah sikap
kelas menengah"?
Dia mematikan iPod
nanonya dan mencabut earphone-nya.
Di saat yang sama,
sesuatu menumbuk matanya―――
Tepat setelah sebuah
Sedan Jepang melewati gang itu, tampaknya.
Itu adalah makhluk yang
aneh.
Penampakan humanoid yang
terbungkus dalam bayangan. Rambutnya yang sangat panjang tampak menyentuh
tanah.
Penampakan itu yang
tampaknya memiliki tinggi tiga meter yang melampaui tubuh kekar dari pria
berambut perak itu, memakai angin sebagai pakaiannya. Seolah-olah angin kuat
dilepaskan sebagai semacam tabir.
Tekanan atmosfernya menghempas pria itu. Tapi pria itu kelihatan tak peduli
karena itu tak cukup untuk menggetarkan kakinya dan berkata,
"Wah, itu sungguh
menyegarkan."
Sambil mencoba memanggil
musuhnya yang tak dikenal.
Itu adalah monster
Slavik yang baru saja dipanggil beberapa saat lalu, tapi pria itu tak
mengetahuinya.
Tetapi, dia memahami esensinya.
Itu adalah musuh. Niat membunuh yang meluap itu sangat familier.
Pria itu menenangkan
dirinya dan mulai mempersiapkan dirinya. Dia mengeluarkan benda yang mengisi
tas gitar di bahunya.
Itu bukanlah senapan.
Juga bukan pedang. Itu adalah sebuah besi yang sangat besar―――sebuah kapak
dengan bilah yang tajam, sambil mencabik udara dingin Skandinavia, dia
mengibaskannya dengan pinggangnya dan menyerang penampakan bayangan itu.
Arti dari tindakan itu
sangat sederhana.
Singkatnya, dirimu.
Sekarang―――
“Kii.”
Penampakan itu menjerit
lengking dan pindah.
Bukan ke tanah―――tapi
melaju di dinding. Dengan gerakan tinju yang menolak gravitasi. Penampakan itu
melaju di wilayah gang itu sambil mempertahankan kecepatan yang melebihi 500
kilometer per jam.
Bukan garis lurus, tapi
lintasan yang acak, seperti senjata berbahaya yang lihai.
Cakar tajamnya membuat
suara menderu-deru saat ia mendekat sambil menggores dinding. Cakarnya yang
sangat tajam yang tak bisa ditangkap dengan informasi visual yang akan dengan
mudah memotong daging dan tulang. Angin kuat yang menggulung sekitarnya adalah
sebuah perisai untuk melindungi penampakan itu, jadi pria itu tak bisa
mengambil langkah untuk membelah angin itu. Ya, hanya jika dia manusia.
Tetapi. Pria
itu menggenggamnya.
Dia mendekatinya dengan
kecepatan super-tinggi. Dan menggenggam lengan bercakar tajam penampakan itu―――
Menerobos perlindungan
angin kencang itu, pria itu menggenggam lengan kirinya dengan tenaga yang
menyerupai ragum.
Jika ia punya mulut,
penampakan itu mungkin akan berkata "Eh?" Tetapi, ia memutar
kepalanya dengan dalam dan menjeritkan, "Kii?"
Dia melemparkan bayangan
pada kepala penampakan itu.
Itu adalah bayangan
hitam yang gelap yang dihasilkan oleh kapak yang dilemparkan dengan tinggi.
Dahulu, sudah hal yang
lumrah di dunia magis yang tersembunyi dari mata publik bahwa mistik kuno seperti makhluk yang
melampaui akal manusia hanya bisa dihancurkan dengan mistis lain yang melampaui
mereka.
Seperti yang bisa
dilihat di sini, penampakan itu bukanlah makhluk pada biasanya, dan mungkin
serupa seperti mistik kuno.
Jika itu benar, bukankah
gumpalan besi pria itu, bukankah kapaknya yang berat dan tajam itu yang
mengarah pada penampakan itu?
Lebih cepat untuk
dilihat daripada berbicara, merapal dan bernyanyi.
Sekarang,
saudara-saudara, perhatikan baik-baik.
Gagang kapak yang
digenggamnya dengan kencang.
Otot bisepnya
membengkak.
Urat darah tebalnya
timbul.
Dia bahkan tak mencoba
menghindari penampakan itu. Apa yang dia ingin lakukan dengan besi berat itu?
Di saat di mana sosok tak terlihat yang terdiri dari bayangan kecil tak
terhitung diganggu oleh tawa penuh merendahkan dari ketidakberdayaan bodoh
manusia.
"Odin!!"
Seruan dari mulut yang
terbuka lebar dari pria itu adalah suara yang seperti jeritan keras dan nama
dari suatu dewa kuno.
Dan kemudian, kapak besi
itu terjun ke bawah.
―――――Terbelah menjadi
dua!
Kapak kuat itu melaju
dan benar-benar memusnahkannya.
Mana bisa monster
bayangan untuk melawan besi besar yang dilemparkan oleh pahlawan sangar yang
tidak takut mati!
"Haaa!"
Suara pria itu berlanjut
menghancurkan mekanisme pendengaran penampakan itu yang sudah terbelah menjadi
dua, karena retakan menjalar di kepalanya.
Menyampingkan misi yang
dipercayakan padanya atau bagaimana caranya dia muncul di sini, penampakan yang
kini terbelah dua itu sangatlah malang. Di Skandinavia modern, jika itu adalah
dunia yang dipenuhi oleh mistis,
maka tiada yang mampu menandingi makhluk yang hidup dalam kemistisan, terutama makhluk barbar
yang tak menunjukkan praktisi perapalan magi, dia hanya akan menarik keluar otak musuhnya dan
menghancurkannya.
Antara dihancurkan oleh
serangan kapaknya dan suara penuh semangatnya, penampakan itu hanya menonton.
Siapakah pria ini―――
Pria ini adalah lawan
yang sesungguhnya.
Dia adalah seorang
Viking dan sebuah Berserker yang tiba di era modern ini dari masa lalu.
Kapak yang menghancurkan
penampakan ini menumbuk langsung jalan di tanah, tanpa menyiakan sedikitpun
kekuatan dan kecepatan penghancurnya. Puncak dari keyakinan mematikan dan kekerasan
yang dia pasangkan dengan mengucapkan nama dewa kuno, dengan instan
merobek-robek jalan setebal lima belas sentimeter dan meninggalkan luka dalam
pada gang kota Oslo.
Pengguna
magi yang melepaskan
penampakan itu harus meninjau ulang penilaiannya pada pria ini.
Perwujudan dari zaman di
mana pertarungan dan kematian dari mencuci darah dengan darah adalah mistik yang diterima dari
langit.
Kekuatan yang tidak
pernah menghilang tetapi juga tersingkirkan dari dunia seperti bayangan dari
cahaya dan kemajuan peradaban.
Menghalau segala
tantangan dengan sebuah kapak, bengis lagi garang, dengan kegagahan dan
keberanian. Seorang pahlawan yang mengarungi lautan dan mengendalikan daratan.
Dia adalah salah satu
pendekar yang paling kuat dan menakjubkan yang bisa disamakan dengan beruang,
salah satu makhluk terkuat di Eropa Utara.
Namanya aalah Ragnar
Lodbrok.
Dia adalah salah satu
raja Viking pemberani dalam legenda.
"Lebih lemah dari
yang kuharapkan."
Dia mengembalikan kapak
kasar itu ke tas gitarnya, menarik retsletingnya dan menaruhnya ke bahunya.
Tapi pertama, sebagai
perayaan kemenangan. Ragnar merogoh saku jaket kulitnya, mengeluarkan kotak
rokok Lucky Strike, dan menyalakan
sebatang rokoknya dengan korek api Zippo.
Dia mengambil napas dalam dan menghirupnya, sebelum dengan cemerlang meniupkan
asap rokoknya. Perlu dicatat bahwa merokok di luar ruangan di Norwegia
merupakan hal legal dan tidak ada hal-hal tertentu yang dapat disalahkan pada
Ragnar dengan melakukannya di tempat ini. Sisa-sisa dari penampakan yang
terbelah dua itu telah meleleh dalam bayangan. Dan tidak ada masalah dengan
segalanya selama mereka tertipu oleh tas gitarnya.
"Apa yang
terjadi?"
"Aku menumbangkan
sebuah monster. Aku tak tahu, tapi sepertinya dia adalah roh hutan."
Balasnya pada suara yang berbicara padanya.
Itu adalah komunikasi
telepati dari bosnya. Terdengar berwibawa, suara itu menghibur telinganya.
"..... Mungkin itu
adalah familiar dari Caster. Kau sudah membunuhnya?"
"Ya, sudah."
"Selanjutnya,
laporkan saat kau mulai berhadapan sesuatu."
"Baik."
Pria itu senang bahwa
bosnya tidaklah lembut. Itu sangat membantunya untuk akrab dan tetap tenang.
"Jadi apakah kau
sudah menemukan Archer? Menurutku dia masih di sekitar Bjørvika."
"Belum―――tidak,
tunggu, sepertinya aku sudah menemukannya. Akan kuperiksa sekarang, bos."
"Master!"
"Baik,
Master."
Ragnar memutar wajahnya.
Ke arah teluk. Dia bisa merasakannya. Ada sesama jenisnya di sana.
Tepat setelah itu,
Ragnar menerjang dirinya dari jalan dan melompat, melompat lebih tinggi dengan
menendang ringan dirinya dari dinding, hingga mencapai langit Oslo. Tepat
setelah mendarat di atap bangunan lima lantai, dia melompat tinggi lagi dan
kali ini, dia turun.
Di atap dari sebuah
benteng tua yang menjulang di permukaan air dari Fiord.
Ragnar tidak
mengetahuinya, bahwa nama benteng ini adalah benteng Akershus.
Salah satu dari benteng
besar Norwegia yang dibangun pada abad ke-13. Model dari benteng tersebut
digunakan sebagai latar dari film animasi fantasi 3D tahun lalu, dan sekarang
adalah tempat yang populer untuk berbagai turis. Karena itu, agak aneh mendarat
di situ. Dia sangat mencolok. Dan menyusahkan baginya jika dia dimarahi oleh
bosnya, er, Masternya tentang perahasiaan mistik dan seterusnya.
Tetapi, dia tak
peduli pada hal semacam itu.
Bukan seperti dia
menganggapnya remeh; dia hanya tidak memikirkannya. Dia adalah wanita seperti
itu.
Ia adalah tumpukan dari
kecantikan, dibuat ke dalam rupa yang acuh tak acuh, yang mengizinkannya untuk
bersikap anggun dengan alami.
Bahkan sekarang di saat
ini―――
Dirinya. Dibalik
penglihatan Ragnar, ia berdiri sejenak di puncak benteng tua dengan tombak mithril-nya
di tangannya.
Kesan Ragnar pada
dirinya adalah biru dan hitam. Dan di atas segalanya, perak.
Mata biru langitnya
lebih dalam daripada permata manapun, daripada lautan dan langit.
Pakaian hitam
misteriusnya bagaikan dia mengenakan langit malam tak berbintang dan dia
memiliki perhiasan rambut yang memiliki lengkungan yang mempesona.
Helai-helai rambut
peraknya terbuat dari kilauan terpadu yang tak bisa digapai bahkan dengan
mengumpulkan seluruh harta karun dari seluruh dunia.
Dia adalah seorang gadis
yang ditemani oleh serigala besar. Ia adalah kecantikan tak tertandingi dan
personifikasi dari mistis yang
tak bisa digapai oleh tangan yang lain. Ragnar melepaskan hela napas bergairah,
tapi dia tak punya pilihan selain menelannya dan memanggil gadis itu dengan
setenang mungkin.
Melakukannya dengan
lembut dan penuh kehati-hatian, seolah-olah dia akan menyentuh seseorang yang
rapuh. "Ketemu kau, tuan putri."
Saat suaranya berbunyi,
gadis perak itu refleks menoleh. Rambut peraknya berayun.
"Siapa kau?"
"Aku Ragnar."
"..... Aku tak
mengenali wajahmu. Jika kau menarik kakiku, aku akan membunuhmu di
tempat."
Gadis itu mengatakannya
dengan tatapan dingin padanya―――
Dua burung gagak terbang
di langit kejauhan.
Ragnar, gadis itu,
semuanya. Mereka masih belum menyadarinya.
――――
Tahun 201X, Skandinavia
Norwegia.
Perang Cawan Suci
Subspesies telah dimulai.
Cawan Suci subspesies
yang dimodelkan dari Cawan Raksasa Fuyuki yang dibawa ke Eropa saat Perang
Dunia ke-2 beroperasi sebagai perangkat pengabul keinginan mahakuasa meskipun
belum tuntas. Roh Pahlawan yang terukir dalam sejarah manusia berkumpul dari Singgasana
Pahlawan dan membunuh satu sama lain sebagai Servant demi tujuan mereka
masing-masing.
Di awal dari Perang
Cawan Suci Subspesies Ganda yang perdana ini yang memiliki lima aturan khusus,
salah seorang magus wanita yang terpilih sebagai salah satu master, sangat
yakin akan kemenangannya.
Alasannya, karena dia
berhasil memanggil dua Servant dengan nama yang kuat di wilayah Skandinavia ini.
Yaitu, Valkyrja yang
terakhir dan raja Viking legendaris!
Terlebih lagi, dua orang
ini merupakan sepasang suami istri di masa lalu.
Apakah keberuntungannya
setinggi itu? Tidak, tidak juga. Itu tidak mungkin. Di Perang Cawan Suci
Subspesies di mana kompatibilitas dari "kelompok" sangat krusial,
kemenangan sudah tak terhindarkan dengan keberhasilan ini.
Ya, begitulah pikirnya.
Tetapi, Valkyrie itu
memperlakukan Ragnar seolah dia baru pertama kali menemuinya.
Apa-apaan...?
".....
Kenapa?"
Dia―――
Lemina Eltfrom tercengang.
Di ruang tunggu dari
Oslo Opera House yang dirancang sebagai "Panggung Konduktor"
para Master.
Sebenarnya, seperti
namanya, ini adalah basis dari Opera dan Balet Nasional Norwegia dan sama
sekali bukan fasilitas untuk magus, akan tetapi, ini digunakan sebagai
pembukaan dari Perang Cawan Suci Subspesies Ganda. Secara resmi, mereka
memolesnya dengan melakukan sebuah desain interior dan pemeriksaan dari daya
tahan akan gempa bumi.
Seperti yang diharapkan,
hanya ada satu ruang tunggu di gedung opera itu, sementara yang lainnya nyata.
Bagaimana dia harus
menggunakan cermin sebanyak itu hanya untuk dirinya sendiri? Tetapi, hanya tiga
puluh menit lalu dia mendapatkan ilusi menjadi musisi untuk sesaat, atau
berpacuan pada momen sambil mengkhayalkan jika dirinya seorang seniman rias.
Sekarang, dia telah
berubah sepenuhnya dan menjadi pucat.
‘―――Ah, ini sungguh
merusak kecemerlangan wanita cantik. Sungguh sia-sia.’
Lemina masih memiliki
sedikit kekuatan mental untuk berpikir seperti ini, tapi sejujurnya, dia
kehilangan kepercayaan diri, alasan, dan ketenangannya setiap saat.
‘―――Tenanglah.’
‘―――Ya, ayo berpikir dengan
tenang dahulu.’
Lemina berbicara dalam
hati, walau dia terus memikirkannya.
‘Harusnya aku
telah memenangkan lotere!"
Dia pernah dengar kalau
pahlawan dari Zaman Dewa tak mungkin bisa dipanggil ke dalam Perang Cawan Suci
Subspesies.
Biasanya yang akan
terpanggil adalah Servant tingkat rendah, yang tak bisa dibandingkan dengan
yang terpanggil di Perang Cawan Suci yang menggunakan Greater Grail yang
memberikan tubuh ether untuk sebuah roh.
Tapi, kali ini berbeda.
Ini adalah Perang Cawan Suci Subspesies Ganda.
Dia memanggil pahlawan
yang terhubung dengan Mitologi Nordik di Perang Cawan Suci Subspesies yang
diselenggarakan di Oslo, ibukota Norwegia di Skandinavia. Lebih lagi, mereka
berdua. Oh, bersorak untuk pengoreksian namanya!
"Aku menang, aku
berhasil memenangkan Perang Cawan Suci!"
Atau begitulah yang
disorakkan Lemina di sebuah kamar di Hotel Bristol dengan talisman penangkal
suara yang dipasang di seluruh empat dinding, langit-langit dan lantai,
sehingga tiada satupun yang bisa mendengarnya, dia begitu bersemangat hingga
dia membenturkan dan memeluk boneka Moomintroll kesukaannya, sambil meminum
madu.
Mitologi Nordik. Salah
satu dari mitologi major di Eropa sebagai bentuk lain dari mitos Yunani dan
Roman.
Di dunia magis, terutama
untuk para magus yang terlibat dalam Asosiasi Magi yang berpusat di Menara Jam,
itu dikenal sebagai sistem mistik yang mengakhiri Zaman Dewa sekitar tahun 1000
SM.
Jika lebih dirincikan,
yaitu Mitologi Nordik dan Jerman.
Tragedi dan kesengsaraan
yang berputar di tengah-tengah kekuatan besar purba! Mitos menakjubkan yang
tercipta dari lingkungan keras wilayah utara yang penuh dengan es dan salju dan
menemui akhirnya dengan kobaran api.
Penjelasan berdasarkan
teks akademik dan catatan ialah bahwa mitologi Jerman telah menghilang dibalik
gelombang tenang sejarah manusia dengan Kristenisasi wilayah Jerman dan
masyarakatnya, tapi itu juga adalah dunia yang sama yang meninggalkan mitologi
Nordik yang berakhir dengan dipertahankan oleh orang-orang Jerman yang
berimigrasi ke wilayah Skandinavia.....
Faktanya, itu berbeda.
Berdasarkan teori kuat
dalam dunia magis, Skandinavia merupakan pusat dari mitologi Nordik dan Jerman.
Suatu kala di masa dulu,
setengah dari Eropa di Zaman Dewa, dunia didominasi oleh para dewa Skandinavia
yang termasuk Dewa Odin―――yang terdiri dengan sembilan dunia, yaitu dunia para
dewa, Ásgarðr, dunia para dewa Vanir, Vanaheimr, dunia para peri, Álfheimr,
dunia gelap para kurcaci, Niðavellir, dunia para raksasa, Jötunheimr, dunia
dingin nan berkabut, Niflheimr, dunia berapi, Múspellsheimr, dunia para orang
mati, Helheim, dan dunia fondasi para umat manusia, Miðgarðr, dunia luar biasa
yang penuh dengan mistik dan
fantasi, dengan cabang besar dari pohon dunia, Yggdrasill, menyebar di
langit ke seluruh tempat dan jembatan pelangi menggantung di Miðgarð di mana
orang-orang pergi hidup ke Ásgarðr.
Dan. Gadis kelas Archer
yang dipanggil oleh Lemina Eltfrom adalah Valkyrja terakhir yang mewarisi mistik dan fantasi itu.
Putri dari pasangan pembunuh
naga terkuat dan kakak tertua para Valkyrie.
Berdasarkan "Saga
Ragnar Lodbrok" yang merupakan sekuel dari "Saga Völsunga",
legenda yang menceritakan tentang usaha dari klan Völsung termasuk pahlawan
Sigurd, gadis itu adalah seseorang yang luar biasa, yang kehidupannya dikatakan
pada abad ke-9, jauh dari Zaman Dewa.
Sama seperti dogma di
Menara Jam, menurut pendapat pribadi Lemina, Sigurd dan Brynhildr dapat
dikatakan dengan pasti berasal dari Zaman Dewa.
Kalau begitu, bagaimana
bisa―――gadis perak itu menembus waktu?
Itu pertanyaan besar,
tapi tak apa untuk sekarang, Pada akhirnya, jam operasi dari
"pertarungan" akan berakhir, jadi dia bisa menanyakan padanya di saat
selang pertama. Terserah pada gadis itu memberikan jawaban apa, tapi, masalah
yang para petinggi dunia magis diskusikan selama waktu yang lama, dapat
berakhir dengan jawaban penuh dari verifikasi identitas, karena itu Lemina
berpikir bahwa formula untuk pemanggilan Roh Pahlawan adalah hal yang kejam.
"Bukankah itu mudah?" pikirnya.
Pria itu adalah pasangan
gadis itu yang dapat dikatakan sebagai bukti hidup dari Zaman Dewa.
Itu adalah Ragnar,
pendekar yang dipanggilnya sebagai Berserker.
Ragnar adalah salah satu
raja Viking legendaris, yang juga, adalah Einherjar terakhir di saat Zaman Dewa
berakhir.
Sigurd dan Brynhildr,
pasangan terkuat di Nordik pada Zaman Dewa, juga Siegfried dan Kriemhild yang
memiliki skenario sama, masing-masing sendiri merupakan kelas pahlawan yang
besar, tapi tiada dari mereka yang memiliki kecocokan yang baik dengan
pasangannya.
Atas hal itu, mengenai
gadis itu dan Ragnar, tidak ada kisah dalam saga mereka yang mengatakan bahwa
mereka berpisah, bahkan ada kejadian yang membuat gadis itu memiliki ikatan
dalam, jadi ini―――
"Perang ini sudah
dimenangkan. Jadi bisakah kita kalahkan semua 'kelompok" lain?"
Leminalah yang
menggumamkan itu di depan restoran Theatercaféen supaya tak ada yang
mendengarnya, dia sangat kegirangan hingga melangkahi batu jalanan
berkali-kali, hingga tak menyadari bahwa bagian bawah sepatu Jimmy Choo
kesukaannya sudah aus.
‘―――Apa maksudnya ini?’
‘―――Ada apa dengan kedua
Servant-ku?’
"Tenanglah,
diriku."
Bergumam, dia melihat
pada tiga belah Mantra Perintah di tangan kanannya.
"Itu hal bagus, Lemina.
Apa yang dirimu tulis pada surat untuk Caules? Bahkan pamanku berkata tegas padaku
untuk tunjukkan mereka poin bagusku. Ya, oh ya. Apa itu adalah penarikan dari
kata-kata yang pernah kukatakan pada mereka?"
Sejauh mana kesulitan
ini?
Kami Yggdmillenia yang
dibubarkan dengan kekalahan kami pada Perang Cawan Suci Besar di Trifas di Eropa
Timur, dengan keras telah bertahan hidup selama dekade ini, dengan kehilangan
cabang besar kami dan menjadi sama dalam situasi sulit ini. Kesulitan ini tak
ada bandingannya dengan sepuluh tahun lalu.
"Meringkuk dan
memuntahkan keluhan menyedihkan di tempat ini, aku terlalu memalukan untuk
bertemu Caules atau Gordolf!"
Dengan semangat pantang
menyerah di hatinya, Lemina―――
Lemina Eltfrom
Yggdmillenia mengangkat wajahnya.
Kobaran api di matanya
dan jiwanya berwarna emas.
Api tak terlupakan yang
membara dan tiada padam dari pohon emas millenial masih bertahan di abad baru
ini.
Legenda yang dimulai
dengan pengangkatan Cawan Raksasa oleh Darnic dan berlanjut pada Perang Cawan
Suci ini, mungkin memang berakhir dengan kekalahan, tapi sekarang setelah
sepuluh tahun, itu telah menjadi sumber kobaran semangat bagi gadis itu.
――――
[Target
Observasi / Ganti]
[Memundurkan
rangkaian kontinum / melanjutkan observasi / abad ke-9]
‘.....Oh, ada apa, kakek?
Kau memutar ulang sejauh itu?
Dapat, dapat. Pastinya
ini sesuatu yang telah terjadi. Ini juga cocok dengan tuan putri itu. Senyap.
Dengar, presisi itu penting.’
――――
Gadis itu marah besar.
Anjing di kakinya
menyalak kecil. Gadis itu selalu terkesan pada anjing besar dengan suara manis
itu, tapi sekarang dia marah, jadi dia tak terkesan sama sekali.
Ngomong-ngomong, anjing ini bukanlah anjing, tapi adalah serigala, tapi dengan
tak sadar dia menyebutnya "anjing". Sepertinya ia tak sepenuhnya anjing,
jadi kita tuliskan ia sebagai serigala dari sekarang.
Normalnya, gadis itu
akan kembali senang dalam waktu sebentar.
Bahkan bila ia marah,
jika serigala besar ini mendekat padanya, gadis itu akan merilekskan mulutnya
sebentar, menunjukkan tampang senang di matanya dan mulai berlari di hutan
dengannya, bermain bersama di dekat pinggir air dengannya, hingga dia bisa
menyingkirkan kemarahannya.
Tapi saat ini, hanya
saat ini... tak bisa.
Gadis itu marah dengan
sepenuh hatinya.
Dia sangat marah, hingga
dia bisa-bisa meledak seperti vulkanik Katla sekitar 1900 tahun lalu.
Alasannya, karena dia
bertengkar. Dengan orang asing.
Gadis itu dibesarkan dan
dan diajarkan agar berwibawa.
Tidak mengenali wajah
kedua orang tuanya, dia memercayai Tetua Heimer, yang merupakan orang tua
angkatnya, saat dia mengatakan bahwa ayahnya adalah seorang pahlawan yang
merupakan pembunuh naga legendaris yang mendapatkan kekuatan naga, dan bahwa
ibunya adalah kakak tertua dari para Valkyrie, dan mengatakan bahwa gadis itu
memiliki darah naga, manusia, dan Dewa
mengalir di nadinya.
‘Aku yakin, itu benar,’ pikirnya.
Perhiasan rambut yang
menutup dan mengelilingi rambut peraknya merupakan benda mithril yang diberikan
padanya oleh ibunya setelah kelahirannya.
Gadis itu tidak
meragukan sama sekali perkataannya, karena dia memiliki berbagai macam benda
dan ciri-ciri yang membuatnya berpikir, ‘Aku paham, aku adalah anak
yang berbeda dari yang lain.’
Dia adalah seseorang
yang terlahir dari Zaman Dewa yang telah berlalu, dan sambil bersembunyi di
dalam harpa perak magis yang dibawa Tetua Heimer, dia melalui akhir Zaman Dewa
dan bahkan permulaan dari Era Kristen, 1900 tahun lalu. Dia juga percaya tanpa
keraguan perkataan tetuanya bahwa dia dibangunkan oleh realita di Norwegia di
abad ke-9 M.
Tentu, sepertinya dia
sudah menembus waktu untuk waktu yang lama.
"Sebenarnya, dirimu
telah tidur dalam waktu yang panjang dengan kekuatan magis dari harpa."
"Itu artinya aku adalah
tukang tidur terhebat di dunia."
"Itu benar, anak
manisku."
Dia mengingat
percakapannya dengan Tetua itu seolah itu baru hari kemarin. Dia yakin kalau
itu adalah percakapan ketujuhnya jika dihitung dari yang terakhir.
Ya, Tetua Heimer yang
baik, lembut, dermawan dan penyayang, orang yang menggantikan orangtuanya, dan
juga merupakan kakeknya telah tiada.
Peninsula Skandinavia,
realita pada abad ke-9 M, di mana tiada dewa, tiada raksasa, tiada naga, tiada
pohon dunia, dan tiada Valkyrie. Daratan yang menghadap pada Fiord.
Gadis itu tak punya
pilihan selain hidup sendirian.
Dia mendapatkan gelar Kráka,
anak adopsi dari pasangan yang tinggal di penginapan milik mereka yang dengan
angkuhnya mengatakan padanya bahwa mereka menerima emas dan perak dari Tetua
Heimer untuk memberinya makan, tapi kenyataannya, dia menerima hari-hari penuh
kerja, dengan hanya satu serigala besar yang dia temui di hutan sebagai teman,
dia tak menginginkan banyak hal dan hidup dengan pelan tanpa ingin menggapai
apapun.
Kemudian pada suatu
hari―――
Dengan berani dia
melakukannya sejak tengah hari. Perkelahiannya.
"Ada seorang pria
yang ingin bertemu denganmu. Dia adalah pendekar Viking."
Ucap seorang pria aneh
dengan instrumen musik dan dua gagak bersamanya. Gadis itu sedikit mengingatnya
bahwa dia adalah Skáld, seorang penyair, yang dulu diajarkan oleh
Tetua Heimer. Bukan penyair berwajah lembut atau brá atau
semacamnya yang berkelahi dengannya, tapi pendekar yang mengirimnya.
"Dia telah mencapai
hasil gemilang dalam perampasannya baru-baru ini, di hari lain. Dia telah
mengalahkan musuhnya dan merampas harta mereka."
"Aku paham."
Dia sama sekali tak
ternarik.
Siapa membunuh siapa,
siapa merampas siapa, atau apa yang terjadi.
Gadis itu berpikir kalau
lebih menyenangkan mengambil tidur siang di tempat hangat, pergi ke hutan dan
bermain dengan serigala besar dan memutar otaknya untuk mencari tahu cara
memasak ikan dan daging dengan enak.
Hingga saat ini, dia
ingin menganggapnya sebagai sebuah lelucon. Tapi masalah sebenarnya baru akan
terungkap.
"Ragnar tampaknya
ingin bertemu denganmu dengan sebuah persyaratan."
"Persyaratan?"
"Ya. Persyaratan.
Yaitu, kau tidak boleh berpakaian ataupun tidak berpakaian. Kau tidak boleh
puasa ataupun makan. Dan tidak sendirian dan juga tidak ditemani orang lain.
Jujur, menurutku ini persyaratan yang sangat sulit."
"Hah?"
"Sebenarnya ini
adalah hukuman untukku," penyair itu berkata dengan wajah kesulitan,
"jika kau bisa melakukan semua persyaratan ini, maka ini akan diturunkan
pada orang-orangku sebagai sebuah prestasi hebat. Melewati syairku."
‘―――Hmph, aku paham.’
‘―――Baiklah. Sudah
kuputuskan, aku akan membunuh Viking bajingan itu!’
Berpakaian, tapi tak
berpakaian?
Di saat dia mendengar
persyaratan itu, gadis itu amat sangat marah.
Dia hidup dengan pelan.
Dia tak berencana untuk memiliki banyak keinginan dan menggapai apapun. Walau
begitu, setiap salah satu frustasi kesehariannya mungkin kecil, tapi sebagai
hasil dari menumpuk dan menumpuk dan menumpukkan semuanya, frustasi gadis itu
akhirnya sudah memuncak.
Mendatanginya, dengan
permintaan keterlaluan dari orang asing. Bagaimana kalau dia saja yang "tidak
berpakaian maupun tidak telanjang"!
Sedari awal, dia sudah
panas dengan persyaratan itu, "Jika aku tidak bisa datang dengan
berpakaian atau tidak berpakaian, itu artinya aku bahkan tidak bisa
telanjang." Dia tak kenal dengan pendekar Viking ini, tapi dia
tak tahu apa maksudnya ini, tapi aneh bagi pria itu untuk berpikir jika dia
memintaku untuk melakukannya, maka aku akan telanjang tanpa penolakan. Tapi
bagaimana dengan ini? Apakah anak kecil abad ke-9 ini akan dengan mudahnya
mematuhi Viking itu? Haruskah dia mematuhinya?
"Tak mungkin."
Gadis itu bergumam
sendirian, setelah penyair itu pergi dengan senyum menyegarkan. Serigala itu
merengek di bawah kakinya, tapi kemarahannya tidak menghilang. "Ada apa
dengan Viking ini?"
Api berkobar di matanya.
Apakah itu darah dari
ibunya yang bahkan gadis itu sendiri tak tahu? Atau itu hanya kebetulan?
‘―――Aku pasti akan
membunuhnya.’
‘―――Jangan membuat wajah
lembek pada Viking brengsek itu.’
Dan kemudian di hari
yang dijanjikan, di waktu yang dijanjikan.
Gadis itu tak menolak
permintaan pria yang disebut Ragnar ini.
Lebih jelasnya, tindakan
yang diambil gadis itu merupakan respon atas permintaan keterlaluannya atau
hukuman itu―――
Dia datang ke bukit yang
menjulang dari samudra, dengan teman serigalanya, mengenakan penutup badan yang
dibentuk dari jaring ikan, sambil mengunyah bawang daripada daging, ikan atau
roti.
Pastinya, pria Viking
itu ada di sana.
Dia tahu itu dirinya
dengan sebuah tatapan, di mana pria itu sedang mendongak ke atas.
Dia begitu tinggi,
kekar, dan lebih kuat dan berotot daripada gadis itu.
Rambut berwarna besi
yang dipotong pendek supaya tidak mengganggunya saat pertarungan terlihat
begitu gagah. Apakah garis hitam di wajahnya itu, ditato atau hanya riasan?
Dia lebih muda dari yang
dibayangkan gadis itu dan dia adalah pria muda yang jantan, tapi itu tak ada
artinya bagi gadis itu.
Bagaimanapun penampilannya,
dialah yang duluan mencoba bertengkar dengannya. Dia sudah dalam keadaan hanya
sedikit menutupi badannya dengan memotong satu pasang pakaiannya dan memasang
jaring ikan di sana-sini untuk menutupi dirinya, dan dirinya tak ingin
mengakuinya, tapi dia pada hakekatnya sedang telanjang dan dengan kata lain,
dia tengah dalam perasaan malu yang tinggi. Di depan dari kobaran menjengkelkannya,
dia berpikir bahwa kemaluan dan semacamnya tidak berarti, walaupun dia naif.
Ini memalukan. Sungguh memalukan.
Bahkan jika dia
adalah pria yang akan ia bunuh, dilihati seperti ini sangat
memalukan.
"Kráka? Aku
tak percaya; kau sungguh melakukan semua permintaan..."
"Sudah!"
Menyebalkan dikatai
sesuatu.
Itu adalah suara yang
teguh yang menggema lebih jauh dari yang dia bayangkan, tapi itu tak berarti.
Suara dan perkataannya semua dikumpulkan dari tenggorokannya.
Saat itu juga, amarahnya
sudah melonjak sangat tinggi. Sambil menyiapkan tombak mithril yang telah
dikecilkan ke bentuk minimumnya, dia berputar dan memasang tubuhnya ke arah
samping, sambil mendapatkan momentum dalam tenaga sentrifugal――dia akan
mengayunkan serangan tombaknya dengan seluruh berat badannya pada pria itu dan
menyerangnya dengan itu!
".....!"
Dia menerima apapun
resikonya. Tapi bukan hanya itu. Dia juga mencengkeram tombak itu dengan tangan
kanannya. Dia tak boleh lari.
Dirinya pikir tangan
kanan kosong pria itu mendekatinya, tapi... pria itu tak mendekatinya. Dalam
waktu yang sama, serigala itu melolong. Mungkin dia waspada, pria itu memiliki
raut keraguan di wajahnya.
Sekarang kesempatannya.
Dia menumbuk pinggang pria itu, menenangkan kekuatan di jari-jemarinya dengan
setengah napas dan memisahkan dirinya dari tombaknya.
Menendang dada pria itu,
gadis itu terbang menjauh di udara. Dia terbang secara harfiah. Tenaga dan
hukum alam yang bernama gravitasi dan tarikan tak akan berlaku bagi tubuh gadis
itu dengan karunia ilahinya. Dengan penuh energi dia terbang. Seringan bulu,
gadis itu terbang di langit dan melebarkan jaraknya dengan pria itu.
Dan kemudian, dia
menyiapkan busur mithrilnya yang dia ubah dari tombaknya, dan menarik
panah mana-nya―――
“Kráka!”
Dia memanggilnya dengan
nama lainnya.
Secara naluriah, gadis
itu menghentikan tangannya yang harusnya sudah melepaskan panah.
‘―――Hah? Kenapa tanganku
berhenti?’
‘―――Tak masuk akal aku
menuruti perkataan dari seseorang yang ingin kubunuh.’
"I-Ini kesalahanku!"
Pria itu meneriakkan
sesuatu.
Itu, itu adalah
kesalahannya. Tentu saja itu salahnya. Apapun perkataannya, itu sudah
terlambat.
"Umm, begini. Aku
mendengar dari kawanku Bragi bahwa ada seorang tuan putri yang begitu
dihargai.... dan aku ingin mengujimu. Aku tahu hanya dengan melihatmu bahwa kau
cantik. Tapi kupikir kau tidak memiliki kebijaksanaan dan keberanian untuk
mencobanya. Jadi, itulah mengapa aku memaksakan tugas itu padamu. Aku membuat
kesalahan. Kau pintar dan pemberani tanpa harus mencobanya."
"................"
Apa yang dia katakan.
Pria ini...
Mungkinkah dia memuji
dirinya? Bagi dirinya sendiri, itu tidak buruk.
Dia tak senang dengan
seorang pria yang dalam suasana hati baik lalu berpikir bahwa ‘sangat
mudah untuk menyuruhnya telanjang, atau, aku harus bergegas dan membuat
kericuhan tentang bagaimana dia tak boleh berpakaian atau tidak berpakaian’ tapi
pria itu memuji dirinya dengan kata-kata yang banyak, seperti "Kau
cantik," "Pintar" atau "Pemberani," dia
merasa buruk. Tidak begitu baik, tapi juga tidak buruk.
"J-jadi, kau bisa
terbang di langit?"
".... Ya."
"Ini pertama
kalinya aku pernah melihat wanita terbang di langit."
Pria itu menunjukkan
giginya dan tertawa. Bagaikan senyuman anak kecil yang girang. Mungkin, dia tak
memulai perkelahian ini dengannya karena dia memikirkan hal buruk.
Itu adalah senyuman yang
membuatnya memikirkan itu dan sebuah senyuman yang seolah kehangatan dari
matahari telah dikaruniakan pada wajahnya.
Panah mana yang
dipasang pada busurnya bergetar sedikit.
Niat membunuh yang
harusnya sudah membakar dan meluap dirinya, bergetar dan memudar.
Tepat setelah itu.
Pria itu berteriak
dengan segenap jiwanya. Gendang telinga gadis itu bergetar hebat.
“Aku
menginginkanmu! Kráka!
Aku, Ragnar
Lodbrok―――raja Viking masa depan, Ragnar akan menerimamu sebagai istriku!"
"Bukan Kráka!"
Dengan refleks dirinya
berteriak membalas.
Dia tak tahu apa maksud
perkataan pria ini. Raja Viking? Menerimanya sebagai istrinya? Dia bingung.
Gadis itu berteriak tanpa tahu apa yang harus dia katakan atau lakukan.
"Namaku
bukanlah Kráka!"
Sisa-sisa dari
keamarahan yang sirna dengan cepat, rasa penasarannya yang terus bermunculan
dengan semangat dan tanpa henti, firasatnya mengenai hari-harinya yang
mengurusi penginapan dan hutan berubah dengan drastis, dengan kacau semuanya
bercampur dan berputar seperti api di balik hatinya.
Gadis itu tak
menyadarinya.
Pria itu meneguk
ludahnya, dengan mata birunya yang mulai memancarkan cahaya kuat. Itu adalah
penglihatan yang meyakinkannya bahwa gadis itu adalah takdirnya―――
Gadis itu berteriak
dalam ketidaktahuan. Kepada raja masa depan yang akan dibicarakan dalam
legenda.
"Namaku Aslaug.
Putri dari pembunuh naga
Sigurd dan Valkyrja Brynhildr, Aslaug!"
――――
“Fate:
Lost Einherjar - Aslaug Borealis”
Komentar
Posting Komentar