Camelot/Zero Terjemahan Indonesia

Fate/Grand Order

Camelot/Zero



Camelot/Zero adalah cerita pendek yang ditulis oleh Kinoko Nasu di dalam blog pribadinya, The Bamboo Diary, yang merincikan beberapa kejadian yang terjadi pada Singularity keenam, Camelot, sebelum kedatangan Chaldea.

Terjemahan Inggris dari forum Beast's Lair
Terjemahan Indonesia oleh Muhammad Khairul Septian

================

01. Setengah jalan dari Perang Salib Kesembilan, seseorang yang seharusnya mati diberikan sebuah Cawan Suci. Dengan kekuatan Cawan Suci, pasukan ekspedisi mendekati Tanah Suci. Mendedikasikan segalanya untuk King of Magic, mereka membakar tanah tersebut dan membunuh orang-orang. Kemudian, dengan keserakahan mereka, mereka memanggil sang Fir'aun. Tentu saja, sang Fir'aun merampas Cawan Suci nya, lalu ia menciptakan Teritori Mesir, dan membangun kerajaannya di sana.
02. Pasukan Ekspedisi kehilangan kekuatan. Mereka yang dipilih oleh Cawan Suci disudutkan oleh orang-orang dari Tanah Suci. Dan kemudian, sebuah Servant misterius muncul dan memanggil (summon) "False Crusaders (Tentara Salib Palsu)". Walaupun Servant ini menyebutkan dirinya adalah Richard I, penampilan dan sikapnya berbeda sangat jauh dari Richard I. False Crusaders kemudian menangkap Pasukan Ekspedisi dan menguasai Tanah Suci.
03. Lion King tiba di Singularity dan memanggil Kesatria Meja Bundar.
04. Para Kesatria Meja Bundar bertempur melawan False Crusaders. Pasukan Ekspedisi dimusnahkan. Tanah Suci jatuh. Kota Suci dikuasai.
05. Xuanzang Sanzang muncul tiba-tiba.
06. Chaldea memulai Grand Order Keenam.

Kurang lebih, itulah yang terjadi sebelum dimulainya Chapter 6.
Saat Lion King tiba di Grand Order Keenam, dia memanggil Roh-roh Pahlawan Meja Bundar dengan kekuatannya sendiri. (Ini berbeda dengan metode pemanggilan yang digunakan oleh Chaldea)
Semua kecuali dua dari Kesatria Meja Bundar menanggapi panggilannya, dan diberitahukan mengenai kehancuran dunia, dan bagaimana dalam setengah tahun semuanya akan dibakar tanpa sisa oleh King of Magic. Lalu, Lion King memberitahu mereka tentang "makna keselamatan/penyelamatan dengan Holy Lance (Rhongomyniad)," harapan terbaik mereka untuk menghadapi hal tersebut.

Di bawah sinar matahari pagi, Lion King menyerukan:
"Aku memanggil kalian karena aku membutuhkan kekuatan kalian. Walau aku bisa menghancurkan musuh sendirian, tapi dengan begitu, aku tak dapat melaksanakan Holy Selection (Seleksi Kudus) juga. Aku membutuhkan Kesatria yang dapat menjadi tangan dan kakiku. Aku mengerti bahwa hal ini berlawanan dengan keyakinan kalian. Akankah kalian mematuhiku, ataukah kalian meninggalkan sisiku? Atau, akankah kalian bersatu untuk mengalahkanku? Aku akan mendengar jawaban kalian saat matahari terbenam. Aku tak akan menunggu lebih lama dari itu."
Dan kemudian, masing-masing Kesatria Meja Bundar resah dengan pilihan mereka sendiri.
Sudah pasti ada yang memihak bersama Lion King, seperti halnya sudah pasti ada yang mencoba menghentikannya.
Apapun itu, musuh mereka adalah sesama Kesatria Meja Bundar.
Tidak ada yang mau pergi. Jika mereka tidak menyetujui Lion King, mereka tak punya pilihan selain menetapkan hukuman mati padanya.
Itu artinya, melawan sahabat mereka yang memilih untuk mengikuti Lion King.

Sir Kay sangat-sangat diam, dan menghilang hingga matahari terbenam tanpa ada mengucapkan sepatah katapun.
Sir Percival dengan sopannya bertukar kata dengan para Kesatria lain satu persatu, dan lalu menangis sendirian.
Sir Gawain paham dengan King Arthur yang menyebut dirinya sendiri "Lion King."
Sir Tristan membutakan dirinya dari kekacauan situasi di sana.
Sir Lancelot, walaupun tak ingin mengakuinya, menyadari bahwa pilihan dari Lion King adalah yang terbaik dalam situasi buruk ini.
Gaheris berhati teguh untuk berpisah dengan kakak lelaki (Gawain) dan adik perempuannya (Gareth).
Gareth tak pernah sekalipun meragukan Sir Lancelot yang dihormatinya, bahwa dia pasti akan membantu King Arthur.

Setelah setengah hari yang terasa sangat panjang itu, Kesatria Meja Bundar berkumpul di hadapan Lion King, baik itu yang ingin menghentikannya, maupun yang memilih untuk mengikutinya.

Pertempuran tak dapat terhindarkan.
Apapun apa yang mereka pilih, mereka terpaksa untuk membunuh mereka yang paling berharga dengan tangan mereka sendiri.
Karena satu-satunya cara untuk melindungi Lion King adalah dengan membunuh sahabat mereka sendiri.
Dan, satu-satunya cara untuk membunuh Lion King adalah dengan menghabisi sahabat mereka yang berada di sisinya.
Tidak ada dari kedua kubu itu yang menyimpan kebencian satu sama lain.
Yang mereka lakukan hanyalah resolusi yang suram.

Dengan hal tersebut, Knights of the Lion King (Kesatria Lion King) terlahir.
Mereka membunuh yang paling mereka sayangi, dan menjadi binatang yang kejam.
Walaupun mereka mencoba untuk bertahan hidup, mereka tidak lagi memiliki kualifikasi untuk dipilih oleh Holy Lance.
Mereka menerima fakta bahwa apapun yang mereka lakukan, mereka tidak akan diberikan penghargaan. Mereka adalah pendosa, terkutuk untuk dibakar bersama dengan era tersebut.

Kemudian, Lion King memberikan "Gift" (Anugerah) kepada Kesatria yang ternodai oleh darah sahabat mereka.
Tristan menerima Gift "Inversion," karena Lion King melihat jari-jemarinya membeku karena keputusasaan.
Gawain menerima Gift "Everlight," karena dia menginginkan untuk memaksimalkan kegunaannya untuk Lion King.
Mordred menerima Gift "Rampage," Mordred tak memintanya, tapi tetap diberikan.
Gareth menerima Gift "Impurity," karena dia menginginkan untuk terhindar dari tercemar lebih jauh lagi.
Lancelot menerima Gift "Ferocity," karena dia bersumpah untuk memastikan situasi sebagai pribadi, tanpa merusak dirinya hanya untuk keadilan.
Terakhir, Agravain menerima Gift "Needlessness," karena dia menyatakan pada semuanya bahwa dia tak membutuhkan Gift dari Lion King.

Lion King dan Kesatrianya, pergi ke Tanah Suci yang dikendalikan oleh False Crusaders.
Walaupun False Crusaders tak ada bandingannya dengan mereka, tetapi Servant yang menyebut dirinya Richard I benar-benar sangat kuat perkasa.
"Bahkan Kesatria Meja Bundar sangat tidak mungkin mengalahkan dia tanpa kehilangan sesuatu. Pengorbanan dua dari kita... tidak, tiga dari kita sangat diperlukan."
Saat Gawain mengatakan itu, seorang Kesatria maju, menahan Richard dengan mengorbankan dadanya untuk ditusuk.
Kesatria itu adalah Gareth.
Hati Gareth telah lama hancur berkeping-keping dengan banyaknya pertempuran mereka.
Membunuh sahabat tercintanya.
Membunuh kesatria-kesatria, walaupun mereka memang salah.
Membunuh orang-orang Tanah Suci, siang dan malam.
Kantung mata yang seperti mumi muncul di bawah matanya, dan jari-jemari putihnya yang seperti lili yang sebelumnya lebih cantik dari siapapun, sekarang menghitam dari pembersihan yang dia lakukan setelah pertempuran hingga bukan seperti jari-jemarinya lagi.
"Maafkan aku. Maafkan aku. Walaupun aku memilih untuk lakukan ini."
"Aku tak dapat menahannya lebih lama lagi. Aku tak bisa bertempur lebih jauh lagi. Kumohon. Kumohon."
"Aku orang bodoh. Kumohon, hukum aku."

Itu adalah kesempatan yang sangat sempurna untuk membunuh pimpinan musuh.
Lancelot membeku. Dia memahami perasaan Gareth, namun ragu untuk sekali lagi melakukannya.
Mordred mengamuk. Dia telah mencoba untuk menghentikan Gareth, berkata bahwa mereka bisa menang tanpa ada yang harus dikorbankan.
Agravain dengan tenang menempatkan tangannya pada pedang yang menggantung di sisinya. Dia mengerti apa yang harus dilakukan.
Namun, bagaimanapun, yang mengayunkan pedang dan menghantarkan serangan fatal adalah Gawain.
Bersama dengan sisa-sisa terakhir dari hatinya, dia mengucapkan selamat tinggal pada adik kecilnya.

Dan dengan itu, Tanah Suci berpindah ke tangan Lion King, dan Kota Suci yang tanpa noda dan teramat bersih terwujud dengan sendirinya.

~Selesai~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[SmilyMADman] Project ARMS Episode 01-05 Subtitle Indonesia

[SmilyMADman] Love & Pop Special Content

[SmilyMADman] Love & Pop